Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mekanisasi Pertanian Diintensifkan pada 2016

Kementerian Pertanian mengintensifkan program mekanisasi pertanian sepanjang tahun depan demi peningkatan produksi dan menekan biaya produksi yang ditanggung oleh petani.
Dua ibu petani sedang mengerjakan sawah/Antara
Dua ibu petani sedang mengerjakan sawah/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian akan mengintensifkan program mekanisasi pertanian sepanjang tahun depan untuk menggenjot produksi dan menekan biaya yang ditanggung oleh petani.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan kementerian telah menganggarkan alokasi sebesar Rp3,325 triliun untuk menyediakan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) sebanyak 100.000 unit pada 2016.

Anggaran tersebut telah diajukan dalam rencana belanja Kementerian Pertanian 2016. Amran menyampaikan dengan penggunaan alat-alat berteknologi, proses penanaman lebih cepat dan biaya yang dikeluarkan petani lebih rendah.

“Sekarang waktu untuk menanam sawah di satu kawasan perlu 3 bulan. Dengan traktor bisa selesai 1,5 bulan. Dengan alsintan, biaya produksi di tingkat petani turun 30%-40% atau nilai totalnya Rp30 triliun hingga Rp40 triliun,” kata Amran di Jakarta pada Jumat (30/10/2015).

Amran menyebutkan saat ini mekanisasi merupakan syarat mutlak dalam mengelola persawahan. Dengan mekanisasi, produktivitas meningkat dan indeks pertanaman (rasio berapa kali sawah dapat di tanam dalam setahun) naik.

Menurutnya, penerapan teknologi selama ini terbatas pada pengembangan varietas atau benih yang memiiki produktivitas bagus. Ke depan, Amran ingin teknologi mulai diterapkan pada petani di lapangan hingga ke level pengolahan pascapanen.

Dari draf pengajuan anggaran Kementerian Pertanian 2016, beberapa alat mesin pertanian yang diajukan pengadaannya pada 2016 misalnnya traktor roda dua 60.000 unit, traktor roda empat 2.000 unit, pompa air 25.000 unit, dan rice tranplanter 5.000 unit.

“Jadi, kita menuju pertanian modern yang menekan biaya produksi dan meningkatkan kualitas produksi. Kalau ada yang mengatakan pendapatan petani tidak meningkat, itu keliru. Kita lihat apa yang menjadi hambatan petani,” ungkap Amran.

Selain Mentan juga meminta para peneliti dari berbagai perguruan tinggi untuk dapat terlibat langsung dalam upaya peningkatan inovasi produk pangan. Dia memberi contoh beberapa perguruan tinggi telah menemukan benih padi dengan produktivitas mencapai 13,4 ton per hektare.

Amran mengatakan bantuan alsintan sebanyak 100.000 unit tersebut diharapkan secara bertahap menjadi dorongan bagi petani untuk dapat memperluas sawahnya sehingga tahun depan luas tanam padi akan bertambah.

Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian Muhammad Syakir mengatakan implementasi teknologi merupakan hal mutlak untuk terus meningkatkan volume produksi produk pertanian.

“Misalnya saat kita intensif memberi bantuan alsintan sebelum musim El Nino datang. Secara simultan, upaya itu telah menyelamatkan hasil produksi kita. Tahun ini seluruh produk pangan naik produksinya, ini yang harus kita jaga,” ungkap Syakir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper