Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) menilai teknologi beton pracetak atau precast bisa membantu pemerintah dalam program satu juta rumah.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Taufik Widjojono mengatakan, beton precast bisa digunakan dalam pembangunan rumah secara massal. Pasalnya, hingga saat ini angka definisit hunian atau backlog masih besar, yakni 13,6 juta.
"Sebagian besar masyarakat Indonesia masih tinggal bersama dengan orang tuanya atau mertuanya dalam satu rumah dan itu merupakan pekerjaan rumah besar bagi Kementerian PUPR," ungkap Taufik dalam keterangan tertulis, dikutip Bisnis.com Jumat (30/10/2015).
Hingga Oktober 2013, Kementerian PUPR menyebutkan jumlah hunian yang tengah dibangun mencapai 513.000 unit. Adapun, target pembangunan rumah murah bagi kalangan masyarakat berpenghasilan rendah mencapai 603.000 unit.
Kementerian PUPR, melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman juga telah bekerjasama dengan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia dalam mengembangkan konsep rumah pabrikasi berbasis semen pracetak.
Teknologi ini dinilai cocok untuk membangun rumah instan, sehat, dan sederhana atau Risha karena pembangunannya bisa dilakukan dalam hitungan jam dan harganya terjangkau, sekitar Rp35 juta per unit.
Dikutip dari laman website Indocement, seluruh pengendalian kualitas setiap komponen dilakukan di industri pabrikasi sehingga setiap rumah yang dibangun memiliki standar kualitas yang sama.
Teknologi ini diklaim sangat memungkinkan untuk menciptakan unit-unit produksi dalam skala kecil berbasis penduduk lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
rumah murah