Bisnis.com, BALIKPAPAN Sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia, Indonesia dinilai mumpuni untuk mengolah pangan dan mengekspor produk pangan halal ke negara-negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam lainnya.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Muladno mengatakan, Indonesia kelak harus mampu mem-branding diri sebagai produsen pangan halal. Jangan sampai kesempatan tersebut justru diambil oleh negara lain yang penduduk muslimnya tidak mayoritas.
"Kita negara Islam mestinya bisa mengekspor [produk pangan halal] ke Timur Tengah. Kita punya pasar di sana. Apalagi sebentar lagi ada Masyarakat Ekonomi Asean, peluang ekspor terbuka lebar," kata Muladno di Balikpapan, Kamis (29/10/2015).
Selain negara-negara Timur Tengah, Muladno menyebut Indonesia juga dapat menyasar negara-negara pecahan Uni Soviet. Dia mencontohkan saat ini salah satu negara pecahan Soviet yaitu Kazakhstan justru tengah mempelajari metode inseminasi buatan di Indonesia.
Muladno mengatakan berdasarkan informasi yang diperolehnya, China kini tengah melakukan pembelian hak pengelolaan sejumlah pelabuhan di Australia. Jika pelabuhan Negeri Kanguru dimiliki China, maka ekspor sapi ke negara itu kelak bisa lebih efisien daripada ekspor dari Australia ke Indonesia
Jika hal tersebut terjadi, China diduga mulai mengancang-ancang untuk mengembangkan industri makanan olahan di negaranya. Oleh karena itu, Idonesia jangan sampai tertinggal terutama dalam produk pangan halal.