Bisnis.com, SAMARINDA— Rusia siap menggelontorkan investasi senilai US$5,48 miliar atau setara dengan Rp72 triliun untuk merealisasikan sejumlah proyek di Kalimantan Timur (Kaltim).
Adapun perinciannya, pembangunan jalur kereta api dari Kutai Barat-Kawasan Industri Kariangau-Buluminung sepanjang 203 kilometer senilai US$2,2 miliar.
Jalur kereta api Tabang-Kawasan Ekonomi Khusus Maloy sepanjang 195 kilometer senilai US$1,5 miliar dan pelabuhan di Buluminung sebesar US$2,5 miliar.
Selain itu, ada juga investasi kapal patroli cepat senilai US$8 juta, pellet factory US$10 juta, fibre glass pipe US$30 juta, biomass US$5 juta, refinery US$400 juta, service centre perakitan truk Kamaz US$1 miliar, panel surya US$300 juta, dan coal upgrade untuk brown coal senilai US$4 juta.
Angkut Penumpang
Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menjelaskan, khusus untuk pembangunan jalur kereta api, pihaknya telah bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pada Senin (26/10/2015).
Dalam pertemuan tersebut JK mendukung peruntukan kereta api yang semula khusus mengangkut sumber daya alam menjadi angkutan multipurpose termasuk penumpang.
“Wapres menjanjikan akan memberi kemudahan dari sisi regulasi untuk mendukung pembangunan jalur kereta ini,” katanya, Rabu (28/10).
Awang mengatakan selama ini perubahan fungsi kereta api dari sebelumnya hanya mengangkut batu bara menjadi multipurpose terkendala regulasi.
Awang mengklaim Wapres meminta sekretariat negara menerbitkan Peraturan Presiden agar investasi dari Rusia ini berjalan mulus.
Menurut rencana, groundbreaking jalur kereta api ini akan dilakukan pada 17 November di Buluminung, Penajam Paser Utara.
Peletakan Batu Pertama
Awang menuturkan, Presiden Joko Widodo sudah menyatakan kesiapannya untuk menghadiri acara tersebut.
Groundbreaking jalur kereta api ini juga akan dibarengi peletakan batu pertama beberapa proyek lainnya. Salah satunya adalah groundbreaking pelabuhan dan technopark di Buluminung.
Pelabuhan ini merupakan bagian dari proyek jalur kereta api yang juga akan didanai oleh Russian Railways.
Head of Regional Affairs PT Kereta Api Indonesia, anak usaha Russian Railways, Yadi mengatakan, pihaknya sedang dalam proses untuk membebaskan lahan seluas 105 hektare dengan memberi uang muka senilai Rp10 miliar untuk memulai pembangunan.
PT Kereta Api telah membebaskan lahan seluas 10 hektare di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim M. Slamet Brotosiswoyo menuturkan, pembangunan jalur kereta api bakal menurunkan biaya logistik.
Dikatakan, selama ini distribusi barang ke sejumlah daerah terkendala jalur transportasi yang buruk. Selama ini transportasi banyak melalui sungai. Saat musim kemarau debit air sungai turun, sehingga kapal kesulitan melintas.
Dia juga memperingatkan pemerintah provinsi terkait dengan pola kerja sama dengan pihak Rusia. Dia berharap kolaborasi tersebut justru tidak merugikan Kalimantan Timur di masa mendatang.