Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menegaskan angka realisasi pembangunan hunian dalam Program Sejuta Rumah yang dipublikasikan sesuai dengan fakta di lapangan.
Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin mengatakan, per September 2015 realisasi pembangunan rumah sudah mencapai 513.000 untuk kategori hunian bersubsidi dan non subsidi.
Dalam pemaparan Bank Tabungan Negara (BTN), jumlah pengakses kredit pemilikan rumah (KPR) sudah mencapai 372.000 orang. Sampai akhir tahun, perbankan tersebut menargetkan penyaluran KPR sebanyak 441.000 unit.
Pemerintah sendiri sedang melakukan pengembangan sekitar 100.000 unit rumah. “Kalau menghitung lebih jauh lagi berapa yang dilakukan masyarakat, Pemda, dan bank non BTN, saya yakin jumlahnya jauh lebih besar lagi [dari 513.000],” ujarnya di Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Pemerintah daerah, sambung Syarif, sudah memiliki dana pengembangan rumah sebesar Rp8,1 triliun yang tentunya digunakan untuk membangun hunian.
Dia menjelaskan, realisasi Sejuta Rumah bukan hanya berlaku untuk rumah baru, tetapi juga untuk peningkatan kualitas. Artinya, bila ada masyarakat yang memiliki tanah dengan kondisi rumah yang rusak berat, hunian ini perlu dibangun kembali.
“Itulah yang kita sebut pembangunan rumah untuk swadaya. Makanya angka 513.000 mulai januari lengkap dengan datanya. Bahkan nama pengembang dan lokasinya sangat clear,” tegasnya.
Sebelumnya, pada pekan lalu, Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) menilai angka realisasi program satu juta rumah yang dirilis Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) perlu diverifikasi.
Direktur Eksekutif PSPI Panangian Simanungkalit, mengatakan angka realisasi program satu juta rumah yang mencapai 493.000 unit per September 2015 tidak masuk akal.
Kementerian PUPR: Realisasi Sejuta Rumah Sesuai Fakta
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menegaskan angka realisasi pembangunan hunian dalam Program Sejuta Rumah yang dipublikasikan sesuai dengan fakta di lapangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu