Bisnis.com, JAKARTA—Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jarman mendorong perusahaan-perusahaan dalam negeri yang mampu memberikan kontribusi positif bagi sektor kelistrikan Indonesia.
Menurutnya pengelolaan energi harus dikelola dengan baik dan seimbang. “Pihak asing punya penandaan, perlu diundang (berinvestasi), tapi kita juga perlu meningkatkan komponen dalam negeri,” tegas Jarman, Rabu (21/10).
Dengan begitu menurutnya Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dari negara-negara ASEAN baik dalam hal rasio elektrifikasi maupun konsumsi listrik perkapita nasional. Jarman berpesan agar perusahaan-perusahaan lokal meningkatan ketahanan energi dengan menjaga kualitasnya.
“Ide penghargaan akan memacu perusahaan-perusahaan lain untuk menyediakan listrik yg berkualitas,” ujarnya. Jarman juga mengajak perguruan-perguruan tinggi yang memiliki jurusan elektro untuk bersama-sama membantu pemerintah meningkatkan ketahanan energi.
Program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW yang akan dibangun hingga tahun 2019 memberikan banyak kesempatan kepada industri dalam negeri. Dengan program ini sekitar 650.000 tenaga kerja langsung dan 3 juta orang tenaga kerja tak langsung akan menerima manfaat. Penyerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri diperkirakan akan menyentuh 40 persen (setara dengan Rp440 triliun) dari total kebutuhan investasi.