Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabut Asap Pekanbaru Kian Pekat, Otoritas Bandara: Terbang atau Tidak Terserah Maskapai

Otoritas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing maskapai untuk terbang atau tidak di tengah kabut asap pekat menyelimuti wilayah Pekanbaru, Provinsi Riau.
Pesawat komersial milik salah satu maskapai penerbangan bersiap lepas landas di Bandara Sultan Mahmud Baddarudin (SMB) II, Palembang, Sumsel, Senin (12/10/2015) yang tertutup oleh kabut asap./Antara-Nova Wahyudi
Pesawat komersial milik salah satu maskapai penerbangan bersiap lepas landas di Bandara Sultan Mahmud Baddarudin (SMB) II, Palembang, Sumsel, Senin (12/10/2015) yang tertutup oleh kabut asap./Antara-Nova Wahyudi

Bisnis.com, PEKANBARU - Otoritas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing maskapai untuk terbang atau tidak di tengah kabut asap pekat menyelimuti wilayah Pekanbaru, Provinsi Riau.

"Kalau pekan kemarin cuaca baik dan penerbangan telah normal. Memang terdapat beberapa maskapai membatalkan rute terbang, tapi bukan karena asap," papar Kepala Divisi Pelayanan dan Operasional Bandara Internasional SSK II, Hasturman Yunus, Selasa (20/10/2015).

Dia menyebut pembatalan suatu rute penerbangan baik domestik mapun internasional tergantung kebijakan dari masing-masing maskapai yang menerbangi.

Lazimnya, katanya, maskapai membatalkan suatu rute terbang karenak visibility atau jarak pandang di bandara tujuan teranggu karena berada di bawah 1.000 meter sesuai standar minimal pendaratan pesawat.

Seperti pada Senin (19/10), sebanyak 78 jadwal penerbangan baik dari dan menuju Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II dibatalkan oleh maskapai akibat kabut asap pekat yang menyelimuti bandara tersebut.

"Kalau kabut asap pekat terjadi, maka wilayah bandara tertutup kabut. Akibatnya, pilot pesawat tidak bisa melihat secara visual dari udara dimana letak landasan pacu berada," ujarnya.

Atau, lanjut Hasturman, penumpang lagi sepi karena musim "low sesason" pada suatu rute terbangan atau semua rute penerbangan dan biasa terjadi di suatu bandara mengingat sebentar lagi masukin musim libur sekolah, Natal dan tahun baru.

"Setiap hari, kita punya jadual 70 penerbangan. Tapi beberapa rute terbang dibatalkan dan itu kebijakan maskapai masing-masing. Seperti Garuda layani Pekanbaru-Jakarta tiap hari tujuh penerbangan, saat ini dikurangi jadi empat penerbangan," jelas dia.

Pada waktu normal tidak kurang dari 66 sampai 78 kali pesawat terbang melakukan aktivitas mendarat atau lepas landas melalui Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II dengan jumlah penumpang mecapai 8.000 orang.

Aktivitas penerbangan tersebut dilakukan oleh 11 maskapai baik rute domestik dan internasional seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper