Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Okupansi Hotel Singapura Turun. Kabut Asap Jadi Kambing Hitam

Perusahaan riset data perhotelan, STR Global menyebut tingkat hunian hotel di Singapura mengalami penurunan, ditengarai akibat kualitas udara yang memburuk.
Kabut asap di Singapura/Reuters
Kabut asap di Singapura/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan riset data perhotelan, STR Global menyebut tingkat hunian hotel di Singapura mengalami penurunan, ditengarai akibat kualitas udara yang memburuk.

Dalam data permulaan yang dihimpun STR Global, tingkat hunian hotel di Singapura turun 0,1% menjadi 80,5%. Tarif rata-rata harian juga turun 2,4% menjadi S$315,64. Alhasil, rata-rata pendapatan per kamar atau RevPAR juga turun 2,5% menjadi S$254,47.

"Biasanya September termasuk bulan yang ramai di Singapura, terlebih ada beberapa kegiatan berkelas seperti Asia Pacific Petroleum Conference (8-10 September) dan Singapore F1 Night Race (18-20 September)," tulis STR dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (19/10/2015).

Tapi, STR mencatat kualitas udara di Singapura yang dipicu kebakaran lahan dan hutan di Indonesia membuat Grand Prix Formula 1 berisiko dibatalkan.

STR juga menduga ada faktor lain yang secara umum membuat pasar perhotelan di Singapura melambat.

Di sisi lain, tingkat hunian hotel di Sydney, Australia mengalami kenaikan 3,8% menjadi 86,1%. Kenaikan hunian membuat tarif rata-rata harian juga naik 6,3% menjadi A$194,98.

STR menyebut, tingkat hunian pada September 2015 di Sydney diperkirakan akan menjadi yang tertinggi dari yang pernah dicatat oleh STR.

Berdasarkan analisis STR, kenaikan okupansi di Sydney didorong oleh kenaikan wisatawan lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper