Bisnis.com, PEKANBARU-- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyatakan tengah menyusun pedoman sistem deteksi dini (early warning system) titik api sebagai langkah awal pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Sekjen Kementerian LHK Bambang Hendroyono menyatakan pemanfaatan teknologi citra satelit resolusi tinggi periode harian akan sangat membantu proses pendeteksian munculnya hot spot sehingga bisa dilakukan langkah pencegahan sejak awal.
"Sistem ini akan terintegrasi dengan kegiatan lainnya dalam rangka pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan, seperti pedoman sistem pemantauan dan pedoman pengelolaan tata air di lahan gambut," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com (18/10). Pernyataan itu disampaikan dalam acara Dialog Nasional Kebakaran Hutan dan Lahan dan peluncuran Program INITIA (Identifikasi Dini Titik Api) oleh Persatuan Sarjana Kehutanan (Persaki) pada (16/10)
Bambang menyatakan, pemerintah meyambut baik pengembangan Program INITIA yang bermanfaat untuk memperkuat sistem data base Pemerintah.
Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Irsyal Yasman menyatakan, program INITIA sangat strategis untuk mendorong sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan secara profesional.
”Kami berharap sistem ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mengidentifkasi fakta penyebab kebakaran hutan, sehingga posisi pelaku usaha tidak terus disudutkan,” katanya.
Irsyal melanjutkan, kolaborasi semua pihak sangat diperlukan untuk memecahkan akar persoalan kebakaran hutan dan lahan hingga bisa mencegahnya kembali terulang. Perlunya kolaborasi multi pihak dikarenakan kebakaran terjadi tidak hanya di kawasan Hutan Produksi, tetapi juga di kawasan Hutan Lindung, Hutan Konservasi dan Areal Penggunaan Lain.
APHI juga mendukung sepenuhnya langkah Pemerintah untuk mendorong penegakan hukum secara transparan kepada para pelaku pembakar hutan.
Mereka dalam banyak hal melakukan kegiatan secara ilegal di kawasan hutan dan non kawasan hutan, yang faktanya menjadi sumber dari terjadinya kebakaran hutan dan lahan
"Namun kami juga berharap untuk tetap dijunjung asas praduga tak bersalah atas tuduhan kepada Pemegang HTI, yang saat ini menjadi sasaran penyelidikan. Berkembangnya opini publik yang terus menyudutkan pelaku usaha menjadi pintu masuk untuk memperlemah daya saing produk unggulan Indonesia, antara lain bisa dilihat dari kasus boikot produk tisu oleh Singapura," katanya.