Bisnis.com, TANGERANG—Provinsi Banten memiliki sepuluh produk yang paling banyak diimpor di sektor nonmigas. Selama dua bulan lalu terdapat tiga komoditas yang mengalami penurunan nilai impor.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi menyebutkan tiga golongan barang impor nonmigas yang dimaksud ialah bahan kimia organik; besi dan baja; serta bijih, kerak, dan abu logam.
“Penurunan itu terjadi pada ekspor selama Agustus tahun ini dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Suhaimi mengutip paparan data Ekspor Impor Banten, Rabu (14/10/2015).
Nilai penurunan masing-masing komoditas ekspor tersebut a.l. bahan kimia organik US$19,32 juta, besi dan baja US$4,68 juta, sedangkan bijih, kerak, dan abu logam turun US$8,64 juta.
Dengan penurunan tersebut maka perolehan nilai ekspor bahan kimia organik pada bulan ke delapan tercatat US$253,53 juta, besi dan baja US$31,31 juta, sedangkan bijih, kerak, dan abu logam US$16,83 juta.
Adapun kumulatif perolehan impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama ada Agustus US$543,13 juta. Kumulatif sejak awal tahun US$4,75 miliar. “Impor yang bertambah paling banyak adalah produk gandum-ganduman sebesar US$23,70 juta pada Agustus [terhadap Juli],” ucap Suhaimi.
Minat pelaku industri berbelanja dari luar negeri alias impor pada dua bulan lalu mengalami penurunan secara bulanan, year on year (yoy), maupun kumulatif tahunan secara yoy.
BPS mencatat nilai impor pada Agustus tahun ini US$704,27 juta turun 3,28% terhadap bulan sebelumnya US$728,60 juta. Sementara dibandingkan bulan yang sama tahun lalu (year on year) penyusutan tercatat sampai 30,80%.