Bisnis.com, JAKARTA—Sebuah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 1 megawatt dibangun di Nusa Tenggara Timur dan ditargetkan bisa menyuplai daya untuk tiga kota yaitu Sumba Timur, Ende, dan Maumere.
PLTS berjenis ground-mounted solar photovoltaic itu akan dibangun oleh tiga perusahaan yaitu Conergy, PT Buana Energi Surya Persada.
Conergy akan bertanggung jawab untuk pekerjaan teknis, membuat perencanaan dan desain serta penyediaan komponen untuk pembangkit listrik tersebut. Pembangunan serta pemasangan di Sumba Timur akan ditangani oleh PT Buana Energi Surya Persada, sedangkan untuk wilayah Ende dan Maumere akan ditangani oleh PT Indo Solusi Utama.
“Keseluruhan proyek ini diperkirakan akan rampung dan bisa beroperasi secara penuh pada tengah tahun pertama 2016,” ujar Rico Syah Alam, Presiden dan CEO PT Buana Energi Surya Persada dalam keterangan resminya, Senin (12/10/2015).
Menurut Rico, Pulau Sumba yang terletak di Nusa Tenggara Timur adalah salah satu daerah di Indonesia yang kurang berkembang. Saat ini, lebih dari setengah masyarakat pulau Sumba tidak memiliki akses jaringan listrik, dan 85% listrik yang digunakan dihasilkan oleh mesin diesel atau solar.
Kendati demikian, sumber daya energi terbarukan di Sumba Timur, Ende dan Maumere sebenarnya berlimpah. Dengan memanfaatkan sumber daya terbarukan tersebut untuk menghasilkan daya listrik, energi listrik yang dihasilkan dapat memberi dampak positif dan menopang perkembangan serta kualitas hidup penduduk setempat.
Setelah tiga pembangkit listrik tenaga surya ini beroperasi, Sumba Timur, Ende dan Maumere akan mendapat aliran daya listrik lebih dari 1400 MWh setiap tahunnya. Dengan rata-rata pemakaian listrik tiap rumah tangga 10 kwh/bulan, kurang lebih 35.000 rumah tangga akan mendapat akses jaringan listrik di masa yang akan datang.