Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROGRAM SEJUTA RUMAH: Mendamba Surga di Tangerang

Rumahku adalah surgaku, demikian ujar pepatah. Tapi, sebelum memilikinya, siapapun tentu perlu berlelah hati mencari lokasi yang tepat sembari mengumpulkan uang cicilan.
Dalam program sejuta rumah untuk rakyat berpenghasilan rendah di Provinsi Banten tahun ini diperkirakan bisa terealisasi 15.000 unit. /Bisnis.com
Dalam program sejuta rumah untuk rakyat berpenghasilan rendah di Provinsi Banten tahun ini diperkirakan bisa terealisasi 15.000 unit. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Rumahku adalah surgaku, demikian ujar pepatah. Tapi, sebelum memilikinya, siapapun tentu perlu berlelah hati mencari lokasi yang tepat sembari mengumpulkan uang cicilan.

Ribuan orang memadati gedung olahraga (Gor) Dimyati di Kota Tangerang. Mereka duduk teratur memasangkan warna kupon sesuai dengan warna kursi. Ada yang pakai kemeja, sekadar pakai kaos santai, ada pula yang sendirian maupun yang membawa beberapa anggota keluarga. Merekalah para debitur rumah murah yang difasilitasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

“Saya tahu dari Internet dan akhirnya cari-cari rumah yang harganya cocok,” ucap Vindra, seorang debitur, kepada  Bisnis.com saat menunggu giliran teken akad kredit. Dia adalah satu dari seribu debitur rumah murah yang hadir di Gor Dimyati, Selasa (29/10) pagi. Sekarang Vindra bisa membangun suasana surga di rumahnya sendiri di kawasan Parung. Dia termasuk satu dari, mungkin kelak, sejuta rakyat yang kepemilikan rumahnya dibantu pemerintah.

Ya, percepatan akad kredit seribu rumah murah yang digagas Bank BTN bagian dari dukungan terhadap program nasional sejuta rumah untuk rakyat. Yang dilakukan BTN Kantor Cabang Tangerang ini diklaim sebagai proyek percontohan agar diikuti daerah lain yang pasar rumah murahnya lebih potensial.

Vindra mengaku yang dilakukan pertama-tama dalam memilih rumah murah adalah cari lokasi. Dia enggan mencari hunian yang terlampau jauh dari tempat tinggal sekarang bersama orang tua, di Ciseeng.

“Setelah cari lokasi baru ke kantor pengembangnya, setelah pas baru lanjut,” ucap dia. Sejauh ini, Vindra mengaku tidak merasa kecewa atas kondisi rumah yang dibeli. Bagaimanapun dengan harga Rp120 jutaan tidak bisa memancang ekspektasi terlampau tinggi. Vindra sendiri mengaku harga dan spesifikasi bangunan cukup sesuai.

Pada akhirnya, para  developer  memang dapat melego hunian tapak yang dibangunnya dan BTN bisa melancarkan kredit pemilikan rumah (KPR). Tapi, jangan dikira ini tanpa hambatan. Masalahnya klasik, birokrasi perizinan Pemerintah Kabupaten Tangerang yang berbelit dan lambat.

PERIZINAN

Sahat Sihombing, Vice President Branch Manager Bank BTN Kantor Cabang Tangerang, menyatakan pihaknya tak jarang menunda pemberian kredit konstruksi kepada pengembang. Ini disebabkan sertifikat dan berkas-berkas izin dari pemerintah daerah lambat terbit.

“Di Kabupaten Tangerang, kami harap pemerintahnya bisa bersinergi lebih baik dengan kami dan mau bantu developer dengan kemudahan izin,” tuturnya. Kemudahan birokrasi perizinan dari pemerintah daerah setempat jelas bisa mempercepat pengerjaan proyek. Semakin cepat selesai maka bisa segera dijual kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pada akhirnya, target pemerintah sejuta rumah murah terealisasi.

Sahat mengaku tidak ada masalah lain kecuali perkara klasik soal prosedur izin yang berbelit. Padahal berbekal komitmen pengembang dan kemudahan birokrasi, Tangerang bisa punya kawasan khusus berisi rumah-rumah seharga Rp100-an juta.

Staf Ahli Bupati Tangerang Bidang Pembangunan Hendra Irsansyah menyatakan kini sedang dijajaki sinergi lebih solid dengan perbankan dalam hal ini Bank BTN. Tapi dia tidak merinci kemudahan apa yang siap diberikan pemkab. “Harapan kami, BTN bisa memfasilitasi lebih banyak lagi KPR rumah murah,” tutur Hendra.

Dia mengklaim proyek pengadaan rumah murah turut jadi program prioritas Pemerintah Kabupaten Tangerang. Akad kredit seribu rumah murah di Kabupaten Tangerang hanya sebagian kecil dari kumulatif KPR yang disalurkan Bank BTN Cabang Tangerang. Perseroan mengaku sudah memberikan kredit untuk 7.000 hunian murah.

Sahat bilang sepanjang tahun ini pihaknya menargetkan ingin mencapai 10.000 – 12.000 unit KPR.

Dalam program sejuta rumah untuk rakyat berpenghasilan rendah di Provinsi Banten tahun ini diperkirakan bisa terealisasi 15.000 unit. Jumlah ini dianggap lumayan dibandingkan dengan kebutuhan yang mencapai kisaran 20.000 unit. Tren properti hunian di Kabupaten dan Kota Tangerang dinilai berbanding terbalik satu sama lain.

Di Kabupaten Tangerang, karakter hunian yang berkembang adalah rumah tapak. Sementara di Kota Tangerang mulai trennya hunian ke atas alias vertikal.

Mulai berkembang hunian vertikal di Kota Tangerang terpengaruh semakin sedikit lahan untuk membangun kompleks rumah tapak dan harganya berangsur menanjak. Walhasil, proyek rumah tapak banyak membidik kabupaten.

Pengembang sendiri meyakini penyediaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah terus berkutat dengan bangunan tapak. Hal itu dikemukakan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia. 

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Banten Apersi Sabri Nurdin mengatakan, minat masyarakat sejauh ini tetap lebih dominan kepada rumah tapak bukan bangunan vertikal. “Mungkin rumah susun atau bangunan vertikal lain akan menjadi pilihan dalam tiga tahun mendatang," ucapnya.

Daerah yang paling potensial untuk berbisnis properti hunian tapak di kabupaten, menurut perbankan, berada di Balaraja dan Tigaraksa. “Di Kota Tangerang kami ada kerja sama membangun hunian vertikal dengan pemkot untuk karyawan. Kami akan kasih kredit konstruksi," ucap Sahat.

Bagaimanapun, menghadirkan suasana surga dan memiliki rumah memang perkara beda. Yang pasti untuk mencecap rasa surga itu harus punya rumah dulu. Kalau harga rumahnya terjangkau, membangun surga mungkin bisa jadi lebih ringan dikerjakan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Senin (5/10/2015)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper