Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waduhh.. 900 Pekerja Asing Akan Masuk Tangerang

Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang memperkirakan ada 900 pekerja asing yang akan masuk ke kota industri dan jasa ini pada tahun 2015.
Tenaga kerja asing di sebuah pabrik./Ilustrasi
Tenaga kerja asing di sebuah pabrik./Ilustrasi

Bisnis.com, TANGERANG-- Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang memperkirakan ada 900 pekerja asing yang akan masuk ke kota industri dan jasa ini pada tahun 2015.

Kepala Dinas ketenagakerjaan Kota Tangerang, Abduh Surahman di Tangerang, Minggu, mengatakan, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, jumlah tenaga kerja asing terus meningkat.

Jumlahnya mulai dari 600 tenaga kerja asing.  Tahun ini diperkirakan sampai 900 orang yang akan datang ke Kota Tangerang berasal dari Jepang, Korea, RRT dan beberapa negara lainnya.

"Untuk tahun ini, diperkirakan akan ada 900 pekerja asing yang datang ke Kota Tangerang dalam urusan bekerja," ujarnya.

Ia menjelaskan, tingginya jumlah pekerja asing yang datang karena berkaitan dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Bahkan, ia telah memperkirakan jika pedagang di Kota Tangerang nantinya adalah orang asing. "Jangan kaget kalo nantinya ada pedagang di pasar yakni orang asing," ujarnya.

Abduh juga mengungkapkan, ada 1.600 lowongan bekerja di luar negeri untuk masyarakat Kota Tangerang. Perusahaan yang membuka lowongan yakni Jepang dan Korea untuk bidang konstruksi dan Pertanian modern.

Namun, peminat untuk bekerja di luar negeri dari masyarakat masih tergolong kecil dibandingkan di dalam negeri. "Selain ada warga asing yang datang, ada juga lowongan bekerja di luar negeri tetapi belum begitu terlalu banyak yang berminat," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun, sejak Januari hingga akhir September telah ada 15 orang yang di PHK akibat dampak ekonomi. Termasuk dua Bank di Tangerang yang juga melakukan pengurangan pegawai dengan cara pensiun dini seperti Bank CIMB dan Danamon.

"Perlambatan ekonomi memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap nasib pekerja. Sebab, perusahaan tak mampu mengeluarkan biaya yang begitu besar saat ini disaat harga dolar terus meningkat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Bastanul Siregar
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper