Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4.873 MW Pembangkit PLN Tahap Konstruksi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat hingga September 2015, sebanyak pembangkit dengan total kapasitas 4.873 megawatt milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah dalam tahap konstruksi.
Menteri Energi dan Dumber Daya Mineral Sudirman Said. Foto:Bisnis/Dwi Prasetya
Menteri Energi dan Dumber Daya Mineral Sudirman Said. Foto:Bisnis/Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat hingga September 2015, sebanyak pembangkit dengan total kapasitas 4.873 megawatt milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah dalam tahap konstruksi.

“Listrik kita sampai dengan hari ini sudah menandatangani 5.942 MW PPA. 4.873 MW sedang dalam konstruksi yang dikerjakan oleh PLN, 7.855 MW sedang konstruksi dan dikerjakan oleh IPP. Kemudian 1.484 MW akan sudah COD dan ini akan terus berlangsung karena sisa dari 7.000 MW periode lalu insya Allah akan kita selesaikan sekurang-kuranya 5.000 MW pada tahun ini,” kata Menteri ESDM Sudirman Said seperti dikutip dalam laman resmi Kementerian, Sabtu (3/10/2015).

Adapun hingga akhir 2016 akan dioperasikan secara komersial pembangkit dengan total kapasitas 4.213 MW. Pembangkit tersebut merupakan bagian dari proyek listrik nasional 35.529 megawatt (MW) dan 7.411 MW.

Berdasarkan data  pembangkit yang beroperasi pada tahun ini akan didominasi oleh PLTU dengan bahan bakar batubara disusul dengan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG). Sementara itu, pada 2016 pembangkit akan didominasi oleh PLTG, serta diikuti PLTU dan PLTGU.

Menyusul berjalannya pembangkit hingga 2016. Pada 2017 ditargetkan pembangkit yang beroperasi secara komersial berkapasitas 6.379 MW, 2018 dengan kapasitas 9.238 MW. Sementara pada 2019 sebagian besar dari pembangkit yang termasuk dalam proyek akan beroperasi sebesar 19.319 MW. Pemerintah telah mencanangkan pembangunan 291 proyek pembangkit dengan kapasitas 35.000 MW di luar 7.000 MW yang tengah berjalan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper