Bisnis.com, SURABAYA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meletakkan lunas alias balok panjang sebagai tanda pembangunan kapal perintis di galangan kapal PT Dumas Tanjung Perak Shipyard di Surabaya.
Proyek ini sebagai tindak lanjut dari pengadaan delapan kapal perintis oleh perusahaan swasta.
Jonan mengatakan pengadaan tersebut merupakan bagian dari rencana pemerintah untuk membangun 188 kapal hingga lima tahun kedepan. Menurutnya, kapal tersebut akan digunakan untuk patroli, transportasi dan navigasi.
"Saya kira pengadaan kapal kali ini paling banyak dalam sejarah Kementerian Perhubungan. Ini juga berkat rencana presiden yang ingin meningkatkan konektivitas antarpulau di daerah terpencil," katanya, Rabu (23/9/2015).
Sejalan dengan itu, Jonan mengingatkan kepada pihak swasta atau pemenang tender agar pembangunan kapal perintis tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur keselamatan. Selain itu, dia juga meminta agar perawatan kapal perintis dapat lebih mudah dan efektif.
Sekadar informasi, Kemenhub meneken kontrak dengan empat perusahaan galangan kapal a.l. PT Adihulung Sarana Segara Indonesia, PT Dumas Tanjung Perak Shipyard, PT Mariana Bahagia, dan PT Dok Bahari Nusantara. Adapun, total dana yang dikucurkan sebesar Rp246,6 miliar.
Nantinya, pelaku galangan kapal akan membuat enam kapal perintis tipe 750 DWT (deadweight tonnage) untuk ditempatkan di pelabuhan pangkal Makassar, Kendari, Bima, Tilamuta, Babang, dan Sanana. Sedangkan, 2 kapal perintis tipe 500 DWT di Sintete dan Kotabaru.