Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah diminta untuk menjaga produktivitas dan kinerja pabrik gula kristal putih yang berada di Pulau Jawa. Pasalnya, saat ini tak semua kinerja pabrik telah efisien sedangkan 65% kebutuhan gula nasional dipasok dari pabrik gula yang beroperasi di Pulau Jawa.
Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Tito Pranolo mengatakan Pulau Jawa amat dominan dalam industri pergulaan nasional. Untuk dapat memaksimalkan produksi, pemerintah diminta mendeteksi berbagai persoalan operasional pabrik gula .
“Persoalan akan timbul pada saat kita abai . Jangan sampai 65% pasokan gula nasional ini nantinya akan menjadi masalah besar. Apalagi, sebanyak 250.000 hektare dari 462.000 lahan tebu berada di Pulau Jawa,” jata Tito dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (7/9/2015).
Tito menyarankan pemerintah dan pelaku usaha pergulaan nasional harus merumuskan suatu model industri gula di Pulau Jawa, yang nantinya akan mengintegrasikan antara petani tebu, Pabrik Gula BUMN, hingga PG swasta.
Sementara itu, Penasihat Senior AGI Adig Suwandi mengatakan peranan industri gula di luar Jawa seperti Lampung, memang terus menunjukkan peningkatan kontribusi pada produksi gula nasional.
Kendati demikian, dia mengakui Pulau Jawa tetap merupakan sentra produksi gula yang penting, mengingat saat ini 49 dari 63 pabrik gula berada di Pulau Jawa.
“Memang PG di Jawa ini banyak persoalannya, khususnya karena lahan, karena lahan di sini juga harus berebut dengan tanaman pangan lainnya,” jelas Adig.