Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inilah Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Banten dan Inflasi Triwulan III

Meskipun ramalan terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi triwulan II/2015 meleset, Bank Indonesia tetap yakin proyeksi untuk triwulan III tepat.nn
Perakitan mesin cuci di pabrik LG, Legok, Tangerang, Banten, Kamis (26/2/2015)./Antara/M Agung Rajasa
Perakitan mesin cuci di pabrik LG, Legok, Tangerang, Banten, Kamis (26/2/2015)./Antara/M Agung Rajasa

Bisnis.com, TANGERANG - Meskipun ramalan terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi triwulan II/2015 meleset, Bank Indonesia tetap yakin proyeksi untuk triwulan III tepat.

Kepala Bank Indonesia Provinsi Banten Budiharto Setyawan menyebutkan perekonomian selama Juli – September tahun ini tumbuh di antara 5,11% - 5,61% (yoy) dengan bias ke bawah.

“Jadi kami lebih condong realisasinya di kisaran 5,11%,” ucapnya dalam paparan Kinerja Ekonomi dan Keuangan Regional Banten, di Tangerang Selatan, Rabu (27/8/2015).

Untuk triwulan kedua BI juga melansir proyeksinya, yakni 5,52% - 6,01% dengan bias ke bawah. Tapi perkiraan ini tidak tepat karena realisasi pertumbuhan ekonomi lebih lambat hanya 5,26%.

Aspek yang mendasari proyeksi pertumbuhan ekonomi triwulan III dari sisi permintaan terdorong menguatnya konsumsi rumah tangga dan pemerintah. Investasi diyakini semakin banyak seiring realisasi proyek infrastruktur pemerintahan.

Adapun pendorong dari sisi penawaran ialah peningkatan kinerja sektor perdagangan dan penyediaan akomodasi. Selain ini, penyediaan makan dan minunan sejalan dengan meningkatnya konsumsi pada Idulfitri dan Iduladha turut berpengaruh.

“Tapi perlu diwaspadai juga faktor yang bisa hambat pertumbuhan seperti investasi pemerintah yang realisasinya tidak optimal dan pastinya ekonomi global yang belum stabil,” tutur Budiharto.

Sementara untuk inflasi, BI Banten memprediksi bakal bertengger di kisaran 8,9% - 9,4% (yoy). Adapun realisasi pada triwulan II adalah 8,91% atau meleset dari perkiraan 8,05% - 8,55%.

“Untuk inflasi kami memang lebih konsentrasi kepada kumulatif tahunan. Sampai akhir tahun kami optimistis tidak lebih dari 5% plus minus satu,” ujar Budi.

Prediksi untuk Juli – September 2015 terpengaruh adanya risiko penaikan di semua komponen inflasi. Penyebabnya tidak hanya kebijakan pemerintah tetapi juga keterbatasan persediaan pangan maupun meningkatnya permintaan jelang Idul Fitri dan Idul Adha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper