Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GUBERNUR GANJAR: Jawa Tengah Darurat Kekeringan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai Provinsi Jateng sudah bisa masuk kategori status siaga darurat kekeringan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3/2015)./JIBI-Akhirul Anwar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3/2015)./JIBI-Akhirul Anwar

Bisnis.com, SEMARANG—Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai Provinsi Jateng sudah bisa masuk kategori status siaga darurat kekeringan.

Berdasarkan kajian kondisi yang terjadi di sejumlah kabupaten/kota, kata Ganjar di Semarang, Rabu, sudah layak untuk dinyatakan darurat kekeringan sehingga biar semua bisa gunakan anggaran-anggaran yang bersifat respons cepat.

Menurut Ganjar, saat ini sedang penyusunan keputusan siaga darurat kekeringan untuk tingkat provinsi agar pencairan dana tak terduga dapat segera dilakukan.

"Sekarang lagi pnyusunan, mungkin dalam 1--2 hari keluar keputusan mengenai status siaga darurat kekeringan (tingkat provinsi)," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah Sarwa Pramana mengungkapkan bahwa Kabupaten Temanggung, Kendal, Cilacap, Wonogiri, dan Boyolali telah menyatakan status siaga darurat kekeringan.

"Dengan adanya lima daerah yang menyatakan siaga darurat kekeringan, Gubernur Jateng diharapkan segera mengeluarkan keputusan siaga darurat kekeringan untuk tingkat provinsi," katanya.

Salah satu persyaratan dikeluarkannya keputusan Gubernur Jateng mengenai siaga darurat kekeringan, kata dia, adalah dua kabupaten/kota atau lebih telah menyatakan kondisi kedaruratan dalam menghadapi kekeringan.

"Kalau kabupaten/kota belum menyatakan siaga darurat kekeringan, pemerintah provinsi tidak bisa menyatakan hal serupa karena yang terdampak adalah wilayah di daerah," ujarnya.

Sarwa mengungkapkan bahwa 16 kabupaten/kota, termasuk lima daerah yang menyatakan siaga darurat kekeringan, mengajukan bantuan dana tak terduga sebesar Rp8,6 miliar ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

"Dana tak terduga itu akan digunakan untuk program jangka panjang dalam mengatasi kekeringan, seperti pipanisasi dari mata air di pegunungan dan pembuatan sumur pantek terus disalurkan ke rumah-rumah warga," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Bastanul Siregar
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper