Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyerapan Beras Bulog Malang Tahap II Baru Capai 27%

Penyerapan beras oleh Bulog Malang pada tahap II, yakni 15 Juni-Desember 2015 mencapai 27% dari target 30.000 ton.
Pekerja mengangkut beras di gudang Bulog Gadingrejo, Pasuruan, Jawa Timur, Senin (18/5/2015)./Antara-Moch Asim
Pekerja mengangkut beras di gudang Bulog Gadingrejo, Pasuruan, Jawa Timur, Senin (18/5/2015)./Antara-Moch Asim

Bisnis.com, MALANG - Penyerapan beras oleh Bulog Malang pada tahap II, yakni 15 Juni-Desember 2015 mencapai 27% dari target 30.000 ton.

Kepala Bulog Malang Arsyad mengatakan dengan penyerapan sebesar itu sampai dengan akhir Juli 2015, maka pihaknya optimistis target penyerapan beras sebanyak 30.000 ton sampai akhir tahun bisa tercapai.

“Namun tantangannya juga berat karena dibayangi musim kemarau yang panjang, El Nino,” katanya, Jumat (31/7/2015).

Untuk saat ini, pasokan beras di pasar relatif banyak karena hasil panen bagus karena ditunjang cuaca yang kering.

Yang agak mengkhawatirkan, untuk panen pada Oktober 2015 realisasi tanam saat ini. Jika pasokan airnya kurang, dikhawatirkan produksi beras akan berkurang dan pasokan beras di pasar otomatis berkurang.

Karena itulah, dia berharap, ketersediaan air irigasi masih mencukupi untuk musim tanam saat ini sehingga panen pada Oktober tetap bisa tinggi.

Kementerian Pertanian dan petani tampaknya sudah mengantisipasi kondisi keterbatasan pasokan air dengan berbagai cara. Diantaranya, pemerintah banyak membantu petani dalam penyediaan pompa air.

Petani juga sebagian membeli sendiri pompa air untuk mengatasi keterbatasan pasokan air irigasi.

“Mudah-mudahan dampak El Nino tidak terlalu parah sehingga tidak terlalu menganggu produksi dan menganggu penyerapan beras oleh Bulog,” ujarnya.

Menurut dia, penyerapan beras sebesar itu tidak semuanya berupa beras kualitas public service obligation (PSO), ada juga beras kualitas premium karena hal itu dibolehkan pemerintah.

Dengan bisa diserapnya beras seharga harga patokan pemerintah (HPP), kata dia, mengindikasikan bahwa pasokan di pasar mencukupi. Harga beras bisa dikatakan stabil, tidak terjadi gejolak.

“Namun untuk beras kualitas premium, memang harganya tinggi, yakni di atas HPP yang sebesar Rp6.600 per kg,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper