Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Damri Targetkan Pendapatan Rp1,3 Triliun Tahun Ini

Perum Damri menargetkan pendapatan pada tahun ini sebesar Rp1,3 triliun atau naik 8,3% dari proyeksi pendapatan tahun lalu sebesar Rp1,2 triliun.
Deretan Bus Damri sedang terparkir./Ilustrasi
Deretan Bus Damri sedang terparkir./Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Perum Damri menargetkan pendapatan pada tahun ini sebesar Rp1,3 triliun atau naik 8,3% dari proyeksi pendapatan tahun lalu sebesar Rp1,2 triliun.

Direktur Utama Perum Damri Agus Suherman Subrata mengatakan dirinya optimistis dengan target pendapatan tersebut, kendati pendapatan mudik cukup signifikan kendati jumlah penumpang menurun dan adanya perlambatan investasi.

“Harus optimistis walaupun investasi agak slowdown tetapi kita akan kerahkan armada yang sudah ada sekarang dan mencari terobosan-terobosan baru,” jelasnya, Senin (28/7/2015).

Salah satunya, Pelindo III berharap kerja sama dengan Pelindo III dari Pelabuhan Tanjung Perak dan Tanjung Emas dalam menyediakan sarana angkutan bus berjalan menjadi program regular sehingga ada interkoneksi moda transportasi bagi penumpang kapal.

“Kami minta kepada Pelindo III agar hal ini tidak hanya sepanjang lebaran saja tetapi menjadi regular,” ungkap Agus.

Sementara itu, Perum Damri melaporkan angka pendapatan yang diraih perusahaan dari periode mudik Lebaran 2015 mencapai Rp24 miliar.

Sayangnya, jumlah penumpang mengalami penurunan tajam hingga 88% dari tahun lalu. Tahun ini, Damri menargetkan penumpang mudik sebanyak 200.000 penumpang, tetapi realisasinya hanya mencapai 176.000 penumpang.

Menurut Agus, penurunan penumpang mudik dengan Damri disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk banyaknya mudik gratis, penambahan sarana dari moda transportasi lain, serta naiknya pemudik dengan kendaraan pribadi, baik sepeda motor dan mobil.

Terkait dengan investasi yang melambat, Damri masih optimistis mengingat adanya bantuan 1.000 unit bus dari pemerintah. Agus mengatakan 1.000 unit bus ini akan dioperasikan di 33 kota propinsi untuk sarana bus rapid transit (BRT).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper