Bisnis.com, JAKARTA--- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berupaya mempercepat proses pembebasan lahan guna keperluan proyek jalan bebas hambatan Trans Sumatera.
Menteri Kementerian PU Pera Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah menargetkan pembebasan lahan sekitar 6 km dapat dilakukan sampai akhir tahun ini. Lahan seluas 11 km lainnya telah dibebaskan.
Sementara itu, ruas lainnya yakni Palembang-Indralaya sepanjang 22 km, pemerintah telah membebaskan lahan sekitar 7 km (0-7 km).
“Cuma di titik 0 ini ada tiga bidang yang masih belum bebas, kita tadi sudah telpon pak gubernur, sudah akan turun untuk membebaskan, sehingga kita akan bisa masuk,” katanya di Kementerian BUMN, Kamis (23/7).
Pemerintah juga mengaku terus berusaha membebaskan lahan di ruas Bakaheuni-Terbanggi Besar. Basuki mengatakan proyek tol Trans Sumatera diharapkan dapat kelar sebelum perhelatan kompetisi olahraga antar-negara Asia yakni Asian Games pada 2018.
Pada saat ini, BUMN yang ditugaskan untuk menggarap proyek tol Trans Sumatera adalah PT Hutama Karya (Persero) berdasarkan Peraturan Presiden No 100 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.
Namun, peraturan tersebut kabarnya bakal direvisi oleh Presiden Joko Widodo dimana sejumlah BUMN sektor konstruksi lainnya bakal ditugaskan untuk turut terlibat. BUMN itu antara lain PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dan sebagainya.
Berdasarkan dokumen pemerintah, proyek tol trans Sumatera di bagian Selatan terdiri dari ruas Bakahueni-Terbanggi Besar dengan panjang 138 km, Terbanggi Besar-Kayu Agung 185 km dan Kayu Agung-Palembang-Betung 111 km.