Bisnis.com, BANYUWANGI - Harga jeruk yang merupakan salah satu komoditas unggulan Banyuwangi Selatan, kali ini turun mencapai Rp5.000 per Kg, padahal biasanya sekitar Rp7.000/kg dari petani.
Penurunan harga tersebut mulai dirasakan sepanjang tahun, tidak ada alasan yang jelas apa yang memicu penurunan harga jeruk tersebut.
Warga Purwoharjo, Banyuwangi Arief mengatakan harga jeruk turun dalam beberapa bulan terakhir.
"Sekarang harganya cuma Rp5.000 per kg," paparnya kepada Bisnis.com, Minggu (19/7/2015).
Jeruk-jeruk yang dipanen di kawasan Banyuwangi selatan tersebut biasanya dijual borongan dengan sistem kontrak beberapa tahun.
"Banyak pemilik kebun yang menjual jeruk dengan sistem tebas, misalnya Rp100 juta untuk panen selama lima tahun," imbuhnya.
Hasil panen jeruk tersebut biasanya dibawa untuk dipasarkan di Malang atau Bali.
Selain pemilik kebun, banyak warga yang menanam jeruk sebagai pendapatan tambahan. Biasanya warga langsung menjual hasil panen tersebut di pasar.
Adapun, total luas lahan kebun jeruk di Kabupaten Banyuwangi pada 2013 mencapai 8.252 hektare, dengan rata-rata produksi per hektar sebanyak 27 ton dan total produksi mencapai 222.804 ton per tahun.