Bisnis.com,JAKARTA—Kementerian Kelautan dan Perikanan mendorong budidaya kekerangan guna mendukung pembangunan poros maritim nasional.
Sebab, komoditas ini dinilai mudah dibudidayakan, dengan modal usaha yang murah, mampu menyerap tenaga kerja, serta memiliki pasar yang cukup besar.
Melihat potensi tersebut, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan mulai tahun ini kekerangan dijadikan sebagai komoditas unggulan dan fokus untuk dikembangkan.
“Selama ini, kekerangan memang belum diperhitungkan dan pembinaannya masih kurang. Padahal kebutuhan pasar kekerangan di dalam negeri cukup tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan pasar, selama ini dipenuhi melalui ekspor dari Eropa,” katanya lewat keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Senin (13/7/2015).
Dia menambahkan budidaya kekerangan ini juga dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat pesisit, khususnya di wilayah yang mempunyai potensi pengembangan komoditas tersebut. Seperti halnya rumput laut, kekerangan juga membutuhkan lokasi yang spesifik untuk budidayanya.
“Kita akan kembangkan budidaya kerang ini ke lokasi yang sesuai, seperti halnya di Lampung, Riau, Sumatera Barat, dan Banten. Ke depan akan kita dorong wilayah-wilayah lainnya yang memiliki potensi yang sama,” ujarnya.
Tahun ini, KKP menargetkan produksi kekerangan mencapai 233.700 ton dan diperkirakan akan tumbuh 32,60% per tahun hingga 2019.