Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemadaman Listrik: PLN Ingkar Janji, Beban Puncak Capai 1.850 MW

Pemadaman listrik di Sumatra Utara selama Ramadan masih terjadi. Padahal, PLN telah berjanji tidak akan ada pemadaman bergilir. Ternyata, beban puncak saat Ramadan lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi normal yakni mencapai 1.850 MW.
Sejumlah pengupas bawang menggunakan lilin sebagai penerangan saat terjadi listrik padam. /Bisnis.com
Sejumlah pengupas bawang menggunakan lilin sebagai penerangan saat terjadi listrik padam. /Bisnis.com

Bisnis.com, MEDAN - Pemadaman listrik di Sumatra Utara selama Ramadan masih terjadi. Padahal, PLN telah berjanji tidak akan ada pemadaman bergilir. Ternyata, beban puncak saat Ramadan lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi normal yakni mencapai 1.850 MW.

Direktur PLN Nasri Sebayang menuturkan dibandingkan dengan beban puncak tersebut, saat ini Sumut hanya memiliki cadangan 100 MW. Padahal, idealnya cadangan listrik mencapai 30% dari beban puncak yakni minimal 550 MW.

"Oleh karena itu, kami minta maaf karena ketidaknyamanan ini. Tapi beban puncak pada tahun ini di Sumut memang luar biasa. Salah satu penyebab defisit saat ini adalah satu unit PLTU Nagan Raya masih menjalami inspeksi tahun pertama, jatuh pada Ramadan ini. Jadi berhenti beroperasi karena harus dibongkar," tuturnya, dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Rabu (8/7/2015).

Lebih lanjut, dia mengatakan, rerata pertumbuhan tenaga listrik di Sumut hanya 6%-7%. Sementara itu, pertumbuhan beban puncak mencapai rerata 12% per tahun. "Oleh karena itu, Sumut membutuhkan lebih banyak pembangkit," pungkasnya.

Adapun, kehadiran Nasri karena dipanggil oleh Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi terkait pemadaman listrik. Dalam pertemuan tersebut, Nasri didampingi oleh General Manager PLN Sumut Dyananto, dan General Manager PLN Pembangkitan Sumbagut Sugianto. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper