Bisnis.com, JAKARTA— Laju inflasi Indonesia semakin tinggi memasuki musim konsumsi Ramadan dan menjelang libur Lebaran. Badan Pusat Statistik melaporkan indeks harga konsumen pada Juni 2015 naik 0,54% dari bulan sebelumnya (MoM).
Jika dihitung secara tahunan (year-on-year), inflasi sampai Juni mencapai 7,26%. Data Juni menjadikan angka inflasi year to date semester I/2015 sebesar 0,96%.
Komponen inti pada Juni 2015 mengalami inflasi sebesar 0,26%; tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Juni) 2015 sebesar 1,99%; dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Juni 2015 terhadap Juni 2014) sebesar 5,04%.
Kabar baiknya, inflasi Juni lebih rendah dari prediksi dan konsensus ekonom yang menyebutkan secara tahunan akan mencapai 7,41% dan bulanan mencapai 0,66%.
Hinga akhir tahun, Bank Indonesia menargetkan inflasi 3%—5% pada 2015, sedangkan pemerintah menetapkan target inflasi 5% dalam asumsi makroekonomi RAPBN-P 2015.
Menurut rincian data dari BPS, dari 82 kota, tercatat 76 kota mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sorong 1,90% dan terendah terjadi di Palu 0,03%.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Tual 0,80%dan terendah terjadi di Pangkalpinang 0,14%.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 1,60%; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,55%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,23%; kelompok sandang 0,28%; kelompok kesehatan 0,32%; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,07%; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,11%.
Inflasi Indonesia 2015
Bulan | Inflasi YoY (%) | Inflasi MoM (%) |
Juni | 7,26 | 0,54 |
Mei | 7,15 | 0,50 |
April | 6,79 | 0,36 |
Maret | 6,38 | 0,17 |
Februari | 6,29 | -0,36 |
Sumber: Badan Pusat Statistik