Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APPSI: Pusat Perlu Dorong Perbankan Gelontorkan Kredit ke UMKM

Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) meminta pemerintah pusat mendorong bank nasional lebih banyak memberikan kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah.
Ilustrasi
Ilustrasi

 

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) meminta pemerintah pusat mendorong bank nasional lebih banyak memberikan kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah.

Syahrul Yasin Limpo, Ketua APPSI, mengatakan perbankan nasional dan bank pembangunan daerah harus memberikan fasilitas kredit kepada UMKM, agar perekonomian daerah dapat bergerak lebih cepat.

Pasalnya, saat ini pemerintah pusat juga berupaya untuk mempercepat serapan anggaran dan pelaksanaan program pembangunan di seluruh Indonesia.

“Para gubernur dan perbankan nasional sepakat untuk memanggil semua perbankan di daerah, agar dapat mengontrol uang yang ada dan mengucurkan kredit ke UMKM,” katanya, Kamis (25/6/2015).

Syahrul menuturkan pemerintah provinsi berharap kebijakan rasionalisasi bunga kredit untuk UMKM dapat dilaksanakan dengan baik. Dengan begitu, UMKM dapat tumbuh dengan baik dalam mendorong perekonomian daerah.

Menurutnya, perbankan harus berani mengucurkan dananya, agar pelambatan ekonomi segera teratasi. Untuk itu, pemerintah pusat harus mendorong perbankan nasional untuk lebih agresif dalam menyalurkan kredit.

“Kalau semua menunggu suasana membaik baru mengucurkan dana, ya akhirnya pelambatan ekonomi akan terjadi. Semua harus tetap agresif, karena pemerintah menargetkan percepatan serapan anggaran,” ujarnya.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama 2015 mencapai 4,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal, pertumbuhan ekonomi setiap kuartal pada 2014 mencapai di atas 5%.

Pada kuartal I/2014, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,2%, dan pada kuartal II tahun yang sama sedikit melemah menjadi 5,12%. Kemudian pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga dan keempat tahun lalu masing-masing mencapai 5,01%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper