Bisnis.com, JAKARTA - Porsi surat berharga negara berdenominasi valuta asing akan dikurangi dalam rencana pembiayaan APBN 2016 untuk menekan risiko kurs.
Direktur Strategi dan Portofolio Ditjen Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Scenaider C. Siahaan mengatakan komposisi SBN valas tidak akan sebesar tahun ini yang 30% dari penerbitan bruto Rp451,8 triliun.
"Karena rupiah makin melemah, dia langsung bengkak. Bengkak valas itu cepat sekali walaupun cuma depresiasi 3%-4%," katanya, Rabu (24/6/2015).
SBN berdenominasi rupiah pun berisiko, tetapi menurutnya terbatas pada kenaikan imbal hasil (yield) yang tidak sebesar pembengkakan outstanding jika rupiah terdepresiasi.
"Katakanlah outstanding sekitar Rp1.000 triliun. Kalau depresiasi 3%, tambahan langsung di outstanding Rp30 triliun. Besar sekali," ujarnya.