Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI JAMU HERBAL: Semester II/2015 Masih Prospektif

Industri jamu dan obat herbal diyakini masih akan prospektif pada paruh kedua 2015 menyusul kinerja pertumbuhannya yang dinilai stabil di tengah perlambatan ekonomi pada semester pertama.

Bisnis.com, SEMARANG—Industri jamu dan obat herbal diyakini masih akan prospektif pada paruh kedua 2015 menyusul kinerja pertumbuhannya yang dinilai stabil di tengah perlambatan ekonomi pada semester pertama.

Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Irwan Hidayat menuturkan pada triwulan I/2015 sektor tersebut tumbuh hingga 4% dibandingkan capaian periode yang sama pada 2014. Tingkat pertumbuhan tersebut, jelasnya, juga diyakini mencapai kisaran yang sama hingga semester pertama tahun ini.

“Enam bulan pertama tahun ini juga akan bertumbuh sekitar 3%-4%,” ungkapnya di sela-sela kunjungannya ke RS dr. Kariadi, Semarang, terkait program tanggung jawab sosial perseroan, Jumat (19/6).

Irwan mengatakan masih positifnya pertumbuhan industri tersebut terutama ditopang dengan bahan baku lokal yang tidak terpengaruh pada kondisi ekonomi nasional. Karena itu, ungkapnya, perseroan tetap optimistis pertumbuhan industri tersebut tetap menjanjikan pada semester kedua tahun ini.

Prospek pertumbuhan tersebut, lanjutnya, akan semakin signifikan jika program prioritas pemerintah, seperti pengembangan infrastruktur yang ditopang oleh upaya menggenjot penerimaan pajak dapat terealisasi dengan maksimal. Dia menjelaskan realisasi program tersebut diyakini akan kembali memicu gairah pasar untuk kembali berbagai sektor ekonomi nasional.

Dengan proyeksi yang ada, dia menuturkan pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah varian produk yang akan diluncurkan ke pasar.

“Pemerintah perlu mendapatkan uang untuk menggenjot pembangunan infrastruktur, investor banyak masuk dan ekonomi masuk. Selain itu, permerintah harus melindungi perusahaan yang berkinerja baik,” ungkapnya.

Kondis berbeda, sambung Irwan, dialami sektor minuman berenergi yang pertumbuhannya menurun dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Menurutnya, lini bisnis yang juga digarap Sido Muncul tersebut mengikuti tren perlambatan pertumbuhan yang menerpa berbagai sektor ekonomi.

“Kalau minuman-minuman memang turun, sejalan dengan tren penurunan pertumbuhan. Yang penting industri jamu masih naik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper