Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepadatan Penerbangan Dipengaruhi Populasi Penduduk

Angkasa Pura II tak bisa mematok rata target peningkatan kepadatan lalu lintas penerbangan antarbandar udara.
Pergerakan pesawat di landasan pacu Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (5/6/2015)./Antara
Pergerakan pesawat di landasan pacu Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (5/6/2015)./Antara

Bisnis.com, TANGERANG—Angkasa Pura II tak bisa mematok rata target peningkatan kepadatan lalu lintas penerbangan antarbandar udara.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi mengatakan hal tersebut sangat dipengaruhi populasi penduduk di wilayah sekitar bandara bersangkutan.

"Kalau di satu lokasi seperti Medan, penduduknya sampai 10 juta orang ya gampang capai kepadatan tertentu," katanya kepada Bisnis, Selasa (16/6/2015).

Namun untuk Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang, contohnya, sukar mengejar flight traffic seperti di Kualanamu, Medan.

Oleh karena itu tingkat kesulitan untuk mengembangkan bisnis non jasa aeronautika di bandara yang wilayahnya sepi penduduk lebih sukar.

“Kepadatan penerbangan di Pangkal Pinang Cuma sepuluh. Makanya ini kerja berat untuk kembangkan pendapatan dari sektor nonaeronautika [seperti di Pangkal Pinang],” ucap Budi.

Bandara yang sekarang ditangani AP II a.l. Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdana Kusuma (Jakarta), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Supadio (Pontianak), Kualanamu (Medan).

Selanjutnya Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastra Negara (Bandung), Sultan Iskandar Muda (Aceh), Minangkabau (Padang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), dan Silangit (Tapanuhi Utara).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper