Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah disarankan seharusnya memiliki lembaga penyangga yang mampu menjadi instrumen penjaga stabilitas harga bahan pokok, khususnya menjelang Ramadan.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Indef Enny Sri Hartati menyatakan pengalaman setiap tahun menunjukkan harga bahan pokok menjelang Ramadan selalu mengalami kenaikan. Pada Ramadan tahun ini pun potensi tersebut masih berpeluang akan terjadi meski pemerintah mengklaim stabilitas harga terkendali.
“Persoalan ini bukan masalah stok cukup atau tidak tetapi siapa yang kuasai stok barang. Pemerintah harus mempunyai stok penyangga agar pihak yang mendominasi pasar tidak tidak mempunyai peluang untuk bermain menentukan harga,” katanya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Menurutnya, kenaikan harga tersebut bisa dibilang selalu berulang dialami karena pemerintah tidak memiliki instrument stabilisasi harga. Penentuan harga masih dikendalikan oleh penguasa stok barang sehingga potensi terjadinya spekulasi harga terbuka lebar.
Agar pemilik modal tidak dapat memainkan harga secara abnormal, lanjut Enny, maka perlu ada stok penyangga terutama untuk komoditas pangan stabilitas. Menurutnya, upaya operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog masih belum maksimal, malah justru dimanfaatkan oleh pedagang besar.