Bisnis.com, JAKARTA -- Demi memaksimalkan penyerapan gabah dan beras dalam negeri, Peru Bulog berkomitmen meningkatkan belanja sarana dan prasarana, terutama peralatan pengeringan.
Pasalnya, Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Djarot Kusumayakti menilai selama ini kinerja Bulog dalam melakukan penyerapan di lapangan kerap terganjal oleh gabah petani yang kadar airnya melebihi yang ditetapkan Inpres.
"Oleh karena itu kita akan memaksimalkan pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, mislanya dryer," jelas Djarot di sela-sela operasi pasar (OP) yang digelar di Pasar Kramat Djati, Jakarta, Sabtu (13/6).
Dalam draf pengajuan anggaran Perum Bulog beberapa hari lalu, Djarot pun menekankan dia akan memaksimalkan dan menata ulang seluruh aset-aset yang dimiliki lembaga buffer stock tersebut.
Dengan memasimalkan sarana dan prasarana yang dimili serta optimalisasi kinerja satgas di lapangan, Bulog pun merevisi target penyerapan tahun ini menjadi 3,2 juta ton beras dari sebelumnya 2,75 juta ton.