Bisnis.com, JAKARTA - Coca Cola menjadi merek yang paling sering dipilih oleh konsumen di dunia, sekitar 43% rumah tangga pernah membeli Coca Cola, dan dibeli sekitar 13 kali dalam setahun.
Coca Cola juga menjadi merek yang paling sering dipilih di 8 negara termasuk AS, Meksiko, dan beberapa negara lainnya.
Demikian hasil Brand Footprint 2015 yang dirilis oleh Kantar Worldpanel, yang dilakukan di 35 negara di seluruh dunia.
Brand footprint adalah penelitian yang dilakukan oleh Kantar Worldpanel setiap tahun, dimana dasar pengukurannya adalah menggunakan metriks Consumer Reach Point (CRP), yaitu seberapa banyak rumah tangga membeli sebuah merek (penetrasi) dan seberapa sering merek tersebut dibeli oleh konsumen (frekuensi).
Dengan kata lain, Brand Footprint menunjukkan kekuatan berbagai merek dan mencakup 11.000 merek di seluruh dunia atau mencakup 63% dari total populasi rumah tangga di dunia.
Brand Footprint juga meliputi sektor- sektor FMCG, seperti sektor makanan, minuman, kebutuhan rumah tangga dan kesehatan serta kecantikan.
Brand Footprint menggunakan sampel 5.680 rumah tangga yang mewakili 86% dari seluruh rumah tangga di area urban Indonesia.
Menurut Fabrice Carrasco, Managing Director VIP (Vietnam, Indonesia, Filipina), perkembangan suatu merek mengikuti satu faktor penting yang sederhana, yaitu jumlah pembeli. Seperti tertera dalam Double Jeopardy Law, bertumbuhnya frekuensi akan mengikuti pertumbuhan dari penetrasi.
"Salah satu kunci keberhasilan suatu produk adalah dengan membuat produk Anda lebih dapat dijangkau oleh para pembeli," ujarnya, Jumat (5/6).
Beberapa hal yang menarik dari hasil Brand Footprint 2015 untuk Indonesia Urban sebagai berikut:
Pertama, banyaknya jumlah rumah tangga yang membeli suatu merek atau tingginya tingkat penetrasi merupakan faktor pendukung untuk 5 merek teratas, yaitu Indomie, Mie Sedaap, Royco, So Klin dan Frisian Flag. Lebih dari 90% populasi rumah tangga di Indonesia, membeli kelima merek ini.
Dibandingkan dengan tahun lalu, sebanyak 239 merek atau 53% dari merek yang terdaftar di Brand Footprint mengalami kenaikan CRP atau dengan kata lain merek- merek tersebut lebih sering dipilih oleh para konsumen. Dari total 239 merek tersebut, 195 merek mengalami kenaikan jumlah pembeli. Hal ini menegaskan bahwa penetrasi adalah faktor penting yang mendukung pertumbuhan suatu merek.
Kedua, tidak mengherankan, untuk spesifik daerah Indonesia Urban, Indomie dan Mie Sedaap adalah dua merek teratas yang paling sering dipilih oleh konsumen. Mi instan memang merupakan kategori yang memiliki jumlah pembeli yang sangat besar (hampir semua rumah tangga di Indonesia) dan dibeli paling sering oleh konsumen di Indonesia yaitu hampir dua kali dalam seminggu.
Selain menawarkan kemudahan untuk mengkonsumsinya, jangkauan distribusi kedua merek teratas ini sangat luas, promosi dan inovasi yang dilakukan pun sangat beragam, mulai dari iklan hingga variasi rasa yang beragam.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, Indomie berhasil menambah jumlah pembelinamun berkurang dari sisi jumlah perjalanan belanja. Penambahan jumlah pembeli tersebut menjadi faktor yang mengamankan Indomie di peringkat teratas tahun ini.
Ketiga,dua dari sepuluh merek teratas datang dari kategori penyedap masakan (Masako dan Royco). Kepraktisan yang ditawarkan bagi rumah tangga di dalam hal memasak, menjadikan kedua merek ini menjadi merek yang sering dipilih.
Frisian Flag mampu berada di dalam lima merek teratas, dikarenakan merek ini bermain di banyak kategori (susu formula bayi, susu kental manis, susu cair, dan susu bubuk keluarga) sehingga mampu menarik banyak konsumen dan berakibat pada tingginya skor CRP.
Keempat, berdasarkan hasil Brand Footprint 2015, dari 10 peringkat teratas terdapat 5 merek dari produsen lokal dan 5 lagi dari perusahaan multi nasional. Sebagian besar merek peringkat atasberasal dari sektor makanan, dan sisanya berasal dari kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan personal.
Menurut Lim Soon Lee, General Manager Kantar Worldpanel Indonesia, Brand Footprint ini dapat memberikan beberapa manfaat bagi para pelaku di Industri FMCG, seperti dapat melihat kelebihan dan kelemahan dari suatu merek dan juga untuk membandingkan performa suatu merek dengan merek pesaingnya.
"Hal ini dapat membantu para pemain FMCG untuk merancang trategi yang tepat di dalam meningkatkan performa produk atau merek. Beliau juga memberikan gambaran bahwa disamping meningkatkan jumlah konsumen , membuat konsumen membeli dengan lebih sering juga tidak kalah penting untuk meningkatkan penjualan.
Hasil Brand Footprint 2015, Coca Cola Teratas, Ini Fakta Lengkapnya
Coca Cola menjadi merek yang paling sering dipilih oleh konsumen di dunia, sekitar 43% rumah tangga pernah membeli Coca Cola, dan dibeli sekitar 13 kali dalam setahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Bambang Supriyanto
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
5 jam yang lalu