Bisnis.com, TANGERANG — Nilai Tukar Petani (NTP) di Banten pada bulan lalu turun 0,48% menjadi 102,30 terhadap April tahun ini. Persentase ini tak terlalu besar karena tertopang kenaikan subsektor hortikultura sebesar 0,74%.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten diketahui hal itu disebabkan laju kenaikan indeks harga yang diterima petani (lt) lebih lambat daripada indeks harga yang dibayar (lb). Lt tercatat sebesar 0,08%, sedangkan lb 0,55%.
NTP Banten pada Mei 2015 tidak termasuk dalam provinsi yang membukukan NTP tertinggi. NTP tertinggi dicapai Provinsi Bangka Belitung 104,82 dan Sulawesi Barat 103,79. Adapun yang terendah adalah NTP Bengkulu 93,62.
Penurunan NTP Banten pada Mei 2015 terutama disebabkan penurunan NTP empat subsektor. Subsektor Tanaman Pangan turun 0,90%, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat -1,09%, Subsektor Peternakan- 0,05% persen, dan Subsektor Perikanan -0,13%.