Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah perusahaan asal Shenzen, China, siap membenamkan investasi di Indonesia melalui 16 kontrak proyek dengan nilai mencapai US$360 juta setara dengan Rp4,68 Triliun.
Ye Chang Fu, Wakil Dirjen Komisi Ekonomi Pemerintahan Kota Shenzhen, mengatakan Indonesia merupakan mitra penting bagi Shenzen. Pada tahun lalu, total perdagangan Indonesia-Shenzen mencapai US$3,07 miliar.
"Ekspor dari Shenzen sebesar US$29,5 miliar, meningkat hampir 10%," ungkapnya saat berpidato dalam Shinzen-Jakarta Economic Trade Exchange & Matchmaking, di Jakarta Convention Center, Jumat (29/5/2015)
Menurutnya, pada akhir tahun lalu, investasi Indonesia di Shenzen berada pada lebih dari 38 proyek. Penanaman modal asal Indonesia di Shenzen mencapai US$18,96 juta.
Saat ini, sebanyak 17 perusahaan asal Shenzen telah membenamkan investasi di Indonesia dengan nilai US$68,85 juta. Sejumlah perusahaan asal Shenzen yang beroperasi di Indonesia a.l. Huawei, ZTE, Han Laser, Hytera, dan lainnya.
Dia memastikan, sebagai departemen Shenzhen Municipal Government Services, bertanggung jawab untuk pengembangan ekonomi dan perdagangan Shenzhen, komite ekonomi dan perdagangan Shenzhen dan aktif mendorong perusahaan untuk melakukan pertukaran yang luas dan kerjasama di Indonesia.
"Tetapi juga perusahaan sangat menyambut Indonesia di Shenzhen untuk memilih mitra dagang mereka, berbagi hasil pembangunan ekonomi," paparnya.
Pada kesempatan itu, dia mengajak perusahaan-perusahaan maupun masyarakat Indonesia untuk menghadiri '2015 Guangdong Maritime Silk Road International Exposition dari abad ke-21'.
China mengusulkan pembangunan "sepanjang jalan" mengembangkan visi strategis. Sedangkan ASEAN, dalam pembangunan Maritime Silk Road menjadi daerah yang paling penting dari kerjasama untuk membangun sebuah platform baru untuk kerjasama di berbagai bidang.
Selain itu, di Provinsi Guangdong tepatnya pada 29-31 Mei 2015, juga digelar asosiasi Haibo yakni modern International Exhibition Center di Dongguan City, Guangdong.
Kegiatan promosi yang bertujuan untuk berkontribusi pada infrastruktur di sepanjang negara Maritime Silk Road dan antar daerah, pariwisata perdagangan dan proyek-proyek kerjasama budaya untuk mempromosikan perdagangan lintas batas e-commerce , pengiriman, logistik dan teknologi informasi, memperluas perdagangan impor dan ekspor makanan, teh, porselen, sutra dan produk industri ringan.