Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Syngenta Tolak Tawaran Akuisisi Monsanto US$45 Miliar

Perusahaan produsen bahan kimia untuk pertanian terbesar dunia, Syngenta AG menyatakan menolak tawaran merger senilai 41,7 miliar Swiss-franc atau senilai US$45 miliar dari perusahana pesaingnya, Monsanto Co.
/JIBI
/JIBI

Bisnis.com, MISSOURI – Perusahaan produsen bahan kimia untuk pertanian terbesar dunia, Syngenta AG menyatakan menolak tawaran merger senilai 41,7 miliar Swiss-franc atau senilai US$45 miliar dari perusahana pesaingnya, Monsanto Co.

Pasalnya, pihak Syngenta menilai tawaran tersebut terlalu kecil dan akan menimbulkan beberapa risiko pada perusahaan yang berbasis di Swiss tersebut. Kendati demikian, Syngenta membuka pintu pembahasan lebih lanjut dengan Monsanto yang merupakan perusahaan benih terbesar dunia.

“Masa depan jangka panjang Syngenta cukup baik, sehingga kit amemahami mengapa mereka meminta penawaran yang lebih tinggi. Kedua perusahaan ini pun memiliki budaya perusahaan yang berbeda, mungkin tidak akan mudah untuk merger,” kata analis Bank Vontobel AG, Patrick Rafaisz, Jumat (8/5/2015).

Merespons tawaran merger  dari Monsanto, saham Syngenta pada bursa saham di Swiss menunjukkan lonjakan ke level tertingginya dalam lebih dari 14 tahun terakhir.

Patut diketahui, jika akhirnya Syngenta menyetujui untuk merger dengan Monsanto, maka Monsanto yang selama ini fokus memodifikasi genetis benih, menjadi pemain terbesar baik dalam bisnis perbenihan maupun bahan kimia untuk tanaman.

Saat ini, Monsanto menyatakan optimistis kelak dapat melakukan merger dengan Syngenta. Dalam catatan Bloomberg, jika berhasil, kesepakatan ini pun akan menjadi akuisis terbesar pada perusahaan Eropa oleh perusahaan asal US.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper