Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menargetkan pembangunan jaringan rel Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang masih tersisa 4,2 kilometer tuntas di penghujung tahun ini.
Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Sumbar Amran menyebutkan pemerintah tidak akan memberikan toleransi untuk pembebasan lahan yang menghambat pembangunan rel itu.
“Proses pembebasan lahan masih tersisa sekitar 15% lagi, kami akan percepat prosesnya. Akhir tahun sudah bisa dioperasikan,” katanya, Selasa (5/5/2015).
Dia menyebutkan pengerjaan rel untuk railbus Simpang Haru-BIM masih tersisa 4,2 kilometer dari duku ke kawasan BIM akibat masih berbelitnya proses pembebasan lahan.
Adapun, pemerintah setempat ditenggat menyelesaikan pembebasan lahan tahun ini agar pembangunan bisa dilakukan. Pemerintah telah menganggarkan Rp31 miliar untuk pembebasan lahan sepanjang 4,2 kilometer dengan lebar 30 meter.
Selain pembangunan rel, Pemprov Sumbar membangun stasiun dekat BIM, sehingga memudahkan penumpang yang berjalan kaki dari bandara untuk mencapai stasiun.
Sementara itu, untuk pembangunan jaringan kereta Trans Sumatra Railway, pemerintah Sumbar mendapatkan alokasi Rp320 miliar tahun ini. Anggaran tersebut diperuntukkan bagi pengerjaan di koridor 6 yang menghubungkan Muara Kalaban (Sumbar) dengan Teluk Kuantan (Riau).
Rute itu berjarak sepanjang 254,09 kilometer yang memanjang dari Dumai-Pekanbaru-Sijunjung-Sawahlunto.
“Untuk pembebasan lahan sepenuhnya dibiayai melalui APBN, tahun ini sudah dimulai,” ujarnya.
Selain koridor 6, Pemprov Sumbar juga memprioritaskan koridor 8 sepanjang 251,01 kilometer dari Padang-Padang Panjang-Solok-Sawahlunto-Muara Sijunjung.
Menurutnya, tender untuk pengerjaan proyek tersebut dimulai Mei ini. Dan ditargetkan mulai bekerja pada Agustus.
Amran mengatakan jalur kereta api yang ada di Sumbar mencapai 304,2 kilometer dengan lintasan yang beroperasi 73,2 kilometer.
Adapun, sepanjang 230,9 kilometer tidak digunakan dengan kondisi 115 kilometer rusak berat dan berubah fungsi, seerta 115,8 kilometer rusak sedang.