Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri ESDM: Produksi Turun, Penerimaan Negara Turun

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan penurunan produksi minyak tahun ini akan berdampak pada penurunan penerimaan negara dari sektor migas.
Menteri ESDM Sudirman Said (tengah) didampingi Sekjen Mochamad Teguh Pamudji (kiri) dan Irjen Mochtar Husein (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (8/4). /Antara
Menteri ESDM Sudirman Said (tengah) didampingi Sekjen Mochamad Teguh Pamudji (kiri) dan Irjen Mochtar Husein (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (8/4). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan penurunan produksi minyak tahun ini akan berdampak pada penurunan penerimaan negara dari sektor migas.

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan penurunan produksi ke angka 806.550 bph seperti yang disebutkan Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) merupakan angka realistis dan teknis dari SKK Migas.

"Kalau tahun ini tidak tercapai, yang penting kami bisa menyampaikan alasan yang logis," tegasnya kepada Bisnis.com di Jakarta, Kamis (29/4/2015).

Menurut Sudirman, penurunan produksi tahun ini pasti akan berdampak pada penerimaan negara dari sektor migas. Tanpa produksi turun pun, tambahnya, penerimaan negara dari sektor migas dipastikan rendah karena harga minyak dunia yang turun hampir separuh dari US$105 per barel menjadi US$50-an per barel.

"Penerimaan negara pasti turun karena harga minyak juga turun," tuturnya.

Adapun soal cost recovery, dia berpendapat besaran investasi yang dikembalikan tidak akan berkurang tahun ini. Sebab, cost recovery yang dianggarkan tahun ini digunakan untuk membayar tagihan tahun kemarin. Menurutnya, besaran cost recovery baru akan turun pada tahun depan.

Kendati begitu, Sudirman tetap meminta KKKS untuk melakukan penghematan. Salah satu jurus efisiensi yang bisa ditempuh dengan menggunakan komponen lokal sehingga lebih murah. "Dulu komponen dianggap kewajiban, cara efisiensi salah satunya pakai komponen lokal," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fauzul Muna
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper