Bisnis.com, Jakarta – Pelaku usaha perkebunan kelapa sawit mengajukan komoditas sawit untuk menjadi komoditas streategis, merujuk pada besarnya peran komoditas tersebut pada aktivitas ekspor nonmigas Indonesia.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono menyampaikan penetapan komoditas sawit sebagai komoditas unggulan strategis merupakan hal mendasar yang harus segera dipertimbangkan oleh pemerintah.
“Sampai saat ini, predikat sawit sebabagi produk unggulan strategis masih berada di tataran diskusi, seminar, atau sambutan-sambutan, namun belum masuk pada tataran kebijakan pemerintah,” kata Joko saat memaparkan pidato pengukuhannya sebagai Ketua GAPKi di Jakarta, Selasa (28/4).
Padahal, menurut perhitungan GAPKI, ekspor minyak kelapa sawit berkontribusi hingga 13% dari total ekspor nonmigas. Sektor ini pun berkontribusi menyediakan 4 juta lapangan kerja, atau menaggung hidup sedikitnya 16 juta masyarakat.
Adapun, saat ini Kementerian Pertanian memiliki beberapa komoditas unggulan strategis yaitu padi, jangung, kedelai, dan gula. Dengan proses pengelolaan yang tidak tersusun dengan baik, lanjut Joko, kebijakan-kebijakan komoditas sawit antarkementerian kerap kali tidak sejalan, bahkan tidak mendukung satu sama lain.