Bisnis.com, JAKARTA-- PT Saka Energi Indonesia telah mengeluarkan dana US$40 juta untuk eksplorasi Wilayah Kerja South Sesulu di lepas pantai Kalimantan Timur hingga saat ini.
Direktur Utama PT Saka Energi Indonesia Firman Ardini Yaman memperkirakan Blok South Sesulu tersebut akan berproduksi pada 2018 atau 2019.
Sementara itu, rencana pengembangan (plan of development/PoD) blok tersebut akan diserahkan kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada 2017 atau 2018.
"Setahun kemudian baru berproduksi," katanya di Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Seperti diketahui, Saka Energi Indonesia menemukan cadangan gas sebesar 500 miliar kaki kubik (billion cubic feet/BCF) di wilayah kerja South Sulu, lepas pantai Kalimantan Timur.
Temuan gas diperoleh dari hasil pengeboran sumur eksplorasi pertama SIS-A#1 pada 23 Desember 2014 dengan menggunakan Rowan Gorilla II rig. Gas ditemukan pada saat pengeboran mencapai kedalaman 2.880 meter pada 23 Februari 2015.
Saat ini Saka sudah memproduksi gas bumi maupun minyak bumi dari beberapa lapangan migas dengan total produksi 23.000 barel setara minyak per hari (barrel oil equivalent per day/boepd).
Gas dan minyak bumi tersebut berasal dari Blok Pangkah Madura di Jawa Timur, Blok South East Sumatera, dan Lapangan Gas Fasken di Texas, Amerika Serikat.
Di Blok Pangkah Madura Saka menguasai 100%, Blok South East Sumatera 8,9%, dan Fasken 36%.