Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siasati Penurunan Harga Komoditas, Inalum Garap Produk Turunan

PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) akan mengembangkan bisnis produk turunan alumunium sebagai salah satu upaya menghadapi tren penurunan harga komoditas.
Aluminium Ingot produksi PT Inalum/Ilustrasi Setkab
Aluminium Ingot produksi PT Inalum/Ilustrasi Setkab

Bisnis.com, MEDAN - PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) akan mengembangkan bisnis produk turunan alumunium sebagai salah satu upaya menghadapi tren penurunan harga komoditas.

Winardi, Direktur Utama PT Inalum mengungkapkan, saat ini terjadi tren penurunan harga pada seluruh komoditas secara global, termasuk alumunium.

"Beberapa langkah untuk mengantisipasi segala kemungkinan telah dipersiapkan oleh manajemen untuk tetap memberikan kontribusi bagi seluruh pemangku kepentingan," katanya saat menggelar temu ramah dengan para pimpinan media di Medan, Sumatra Utara, Jumat (17/4/2015) malam.

Dia menjelaskan perusahaannya melihat peluang pada pengembangan bisnis produk turunan berdasarkan potensi keuntungan yang besar atas hilirisasi industri alumunium untuk pemenuhan kebutuhan pasar domestik. Karena itu, beberapa rencana telah disusun dimana salah satunya adalah dengan memanfaatkan aset PT Asahan Alumunium Alloys atau A3 yang berlokasi dekat dengan pabrik peleburan di Kuala Tanjung.

Kemudian melakukan penjajakan kerja sama dengan perusahaan di bidang otomotif. Kedua rencana itu bertujuan meningkatkan nilai tambah dari produk alumunium yang mereka hasilkan. "Direncanakan sekitar 75% dari Alumunium Ingot yang dihasilkan akan diolah menjadi produk turunan seperti billet, alloy, otopart dan jabel," jelasnya.

Kemudian, Inalum juga berencana meningkatkan kapasitas produksi alumunium dari saat ini sebanyak 260.000 ton menjadi 300.000 ton per tahun pada 2019 dan menjadi 500.000 ton pada 2020. Namun ini akan membutuhkan energi listrik yang sangat besar sehingga diperlukan pembangunan pembangkit yang baru, terlebih dahulu.

Perusahaan yang beroperasi di Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, itu akan membangun pembangkit listrik tenaga uap di Kuala Tanjung serta tungku peleburan dan teknologi yang baru.

Hal tersebut akan mereka wujudkan melalui kerja sama dengan PT Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk untuk pembuatan studi kelayakan PLTU Kuala Tanjung serta pendirian anak perusahaan untuk pengelolanya. PLTU ini tidak hanya untuk kebutuhan Inalum, tetapi diproyeksikan juga ikut memasok listrik ke kawasan industri dan masyarakat Sumatera Utara melalui PT PLN (Persero).

Lebih jauh Winardi memaparkan, dengan didukung oleh tinggi muka air Danau Toba pada level 904,36 mdpl pada akhir Desember 204, perusahaan dapat mengoperasikan 501 tungku peleburan selama periode April-Desember 204. Sehingga produksi Alumunium Ingot mampu meningkat menjadi sebanyak 199.692 ton atau naik 4,1% dari periode yang sama pada 2013 sebanyak 190.363 ton.

Untuk penjualan alumunium batangan, pasar domestik dapat menyerap 142.925 ton atau mengalami kenaikan hingga 71,45% dari periode yang sama di 2013 sebanyak 83.362 ton. Meskipun ekspor alumium batangan berkurang 46,73%, dari 107.001 ton pada 2013 menjadi hanya 57.000 ton di 2014.

"Ini menunjukkan keseriusan Inalum untuk mengembangkan industri hilir alumunium di Indonesia," sambungnya.

Sedangkan mengenai bahan baku, Winardi memastikan belum ada hambatan. Bahkan untuk menjamin stabilitas suplai bahan baku dan peningkatan kapasitas produksi, Inalum telah membangun pabrik Calcined Petroleum Cokes (CPC) dan pebrik Smelter Grade Alumina (SGA). Keduanya akan dioperasikan oleh anak perusahaan bekerjasana dengan BUNB dan perusahaan lainnya.

"Itu dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku peleburan alumunium kami yang sampai saat ini sebagian besar masih impor," terangnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper