Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vanaya Institute Gelar Income Pentagon Bootcamp

Di Indonesia istilah coaching memang masih asing digunakan pada kalangan masyarakat umum. Banyak yang beranggapan coaching dengan training motivasi adalah sama, padahal keduanya berbeda.
UKM patung dari fiber/Antara
UKM patung dari fiber/Antara

Bisnis.com, JAKARTA- Di Indonesia istilah coaching memang masih asing digunakan pada kalangan masyarakat umum. Banyak yang beranggapan coaching dengan training motivasi adalah sama, padahal keduanya berbeda.

Coaching yang sebenarnya bukanlah sebuah kelas motivasi yang diikuti para pemimpin perusahaan untuk menyelesaikan masalah terkait pengelolaan perusahaan.

Chief Executife Officer (VEO) Vanaya Institute, Ananta Dewandhono mengatakan choacing di sini adalah kegiatan mendampingi dan mengfasilitasi para unit kerja masyarakat (UKM) dan pebisnis.

“Vanaya Institute sendiri melayani berbagai pendampingan untuk berbagai kegiatan bisnis, seperti pengelolaan manajemen perusahaan, harta kekayaan ataupun dana pensiun,” kata Ananta dalam Media Gathering Vanaya Institute “The Advanture of Coaching” Resto Meradelima.

Pendiri dan Presiden Vanaya Institute, Lyra Puspa menambahkan ada beberapa modul dalam kelas coaching yang akan diberikan Vanaya Institute.

Dalam kegiatan tersebut setiap peserta akan mendapatkan kombinasi antara training, mentoring dan coaching. Keunggulan program ini terletak pada integrasi berbagai potensi aset dan sumber pendapatan, serta proses yang experiential dan hasil yang benar-benar peserta inginkan sesuai tujuannya mengikuti program ini.

“Coaching yang kita gunakan adalah teknik menggali potensi dalam diri seseorang sehingga dapat menemukan apa yang dia inginkan untuk masa depannya. Teknik ini dapat dilakukan untuk berbagai aspekseperti kepemimpinan, pendidikan, bisnis, wealth, olahraga dan kesehatan, humas, ekonomi kreatif, dan berbagai bidang lainnya,” kata Lyra.

Coaching sendiri di dunia baru mulai ada dan dilembagakan sekitar tahun 1990-an, sementara di Indonesia baru masuk sekitar tahun 2011. Di tengah tumbuhnya tren coaching dan bisnis coaching ini, terdapat masalah standardisasi yang dapat berdampak pada masalah trust bagi pengguna jasa coach.

Hal inilah yang menjadi salah sorotan Vanaya Institute, selaku mitra lokal lembaga edukasi dan training coaching Erickson College International yang berpusat di Vancouver Kanada. Sekolah coaching yang didirikan sejak 1980 ini merupakan sekolah coaching tertua di dunia.

Melalui kerja sama tersebut, Vanaya dan Erickson International ingin mengedukasi masyarakat Indonesia mengenai coaching dan meningkatkan kualitas coach yang ada di Indonesia agar memenuhi standar coach internasional yang diwakili oleh International Coach Federation (ICF). Dengan adanya program dari Erickson International ini, para coach di Indonesia memiliki pilihan training yang kredibel.

“Selama ini banyak coach di Indonesia yang mengikuti training coaching namun tidak bersertifikasi internasional, tidak ada kode etik. Banyak juga coach di Indonesia yang belajar secara otodidak. Banyak yang mengklaim diri sebagai coach, namun belum tentu mereka mengerti perbedaan antara coaching dengan consulting, dan training. Terkait hal ini pula, kami ingin memberikan akses bagi orang-orang yang ingin menjadi coach dengan kualifikasi dan standard international (ICF),” ujar Lyra.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper