Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

General Electric Indonesia Minati Pendanaan PT Regio Aviasi Indonesia

GE Technology Indonesia menyatakan berminat meningkatkan kerja sama dengan PT Regio Aviasi Industri dalam pendanaan produksi pesawat terbang tipe R80 yang membutuhkan biaya senilai US$700 juta.
Mantan Presiden Habibie, penggagas berdirinya PT Regio Aviasi Industri. /
Mantan Presiden Habibie, penggagas berdirinya PT Regio Aviasi Industri. /

Bisnis.com, JAKARTA -- PT GE Technology Indonesia menyatakan berminat meningkatkan kerja sama dengan PT Regio Aviasi Industri dalam pendanaan produksi pesawat terbang tipe R80 yang membutuhkan biaya senilai US$700 juta.

Handry Satriago, CEO GE Indonesia, mengatakan pihaknya saat ini telah menjalin kerja sama dengan PT RAI dalam pengkajian mesin baling-baling pesawat dan sejumla riset lainnya. Hingga saat ini kemungkinan kerja sama pembiayaan pesawat masih dalam tahap kajian.

"Untuk pendanaan masih dalam diskusi, kami belum memiliki kepastian apakah dapat melakukan pendanaan. Pada dasarnya kami mendukung upaya Regio Aviasi Indonesia dalam mengembangkan pesawat," tuturnya di Depok, Senin (13/4/2015).

Dia mengatakan perusahaan telah menjalin komunikasi dengan Ilham Habibie, pendiri RAI, terkait dengan kemungkinan pemberian bantuan dalam proses pembangunan pesawat. Kendati demikian, bantuan pendanaan membutuhkan kajian yang lebih detail.

Hasbi Assidiq Syamsudin, Direktur Industri Maritim Kedirgantaraan dan Alat Pertahanan(IMKAP) Kementerian Perindustrian, mengatakan pembangunan pesawat yang dilakukan oleh PT RAI membutuhkan koordinasi mendalam antarlembaga dan kementerian.

"Perlu melibatkan dan dukungan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perhubungan. Kami dari Kemenperin mendukung penuh upaya PT RAI," katanya.

Dia mengatakan berdasarkan pemaparan yang dilakukan oleh RAI, Kemenperin menilai rencana produksi pesawat R80 sangat prospektif, seiring dengan kesiapan pasar
menyerap hasil produksi serta teknologi pembangunan yang telah dikuasai lokal.

Kendati demikian, perihal sulitnya RAI mendapatkan dana pinjaman dari perbankan nasional, hal itu berada dalam wewenang manajemen perbankan. Secara umum, tuturnya, dibutuhkan komitmen pemerintah untuk menjadikan proyek RAI sebagai program nasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper