Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), Basuki Hadimoeljono memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan Internasional “7th World Water Forum”, 12 -15 April 2015 di Korea Selatan.
Pertemuan akbar tersebut melibatkan wakil dari 150 negara. Dalam kesempatan ini, Menteri PU-PR didampingi sejumlah pejabat dari Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan.
Forum Air Sedunia (World Water Forum) merupakan kegiatan rutin tiga tahunan. Dalam forum ini dipamerkan aneka ruang kreatifitas dan inovasi yang terkait ke-air-an. Forum ini merupakan wadah khusus multi-stakeholder dari seluruh dunia yang mempunyai perhatian di bidang sumber daya air. Lewat forum ini, sejumlah pihak mencari solusi tantangan di bidang sumber daya air (SDA) di masa depan.
Menyadari pentingnya air sebagai kebutuhan dasar kehidupan, saat ini di beberapa negara di dunia mulai melindungi kepentingan warga negaranya terhadap kebutuhan air dan terhadap kemungkinan bencana yang ditimbulkan oleh air.
Menurut Basuki, mengatasi tantangan air merupakan topik global di abad ke-21. Masalah tentang air ini menjadi isu politis di beberapa negara, di saat bersamaan stakeholder terkait mulai mencari solusinya. Didasari hal itu, World Water Council (WWC) didirikan pada tahun 1996.
“Kita tidak bisa mengatasi permasalahan nasional secara sendiri tapi perlu kerjasama dan kolaborasi antarnegara baik secara bilateral maupun multilateral,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Selasa (14/4/2015).
Pada tahun 1997, WWC mengadakan World Water Forum yang pertama. Mereka mengumpulkan stakeholder sumber daya air dari seluruh dunia untuk mendiskusikan isu tentang air global. Sejak itu, setiap 3 tahun dihelat WWF di tempat (negara) berbeda-beda. Adapun WWF yang berlangsung di Daegu Korea Selatan tahun 2015 ini adalah WWF yang ke-7.
Pertemuan WWF tahun ini melibatkan 150 negara, diikuti kalangan pemerintah, swasta, LSM dan akademik. Topik bahasan terdiri dari 3 hal: Pemerintahan, Tema, dan Kawasan.
Kunjungan Menteri Basuki Hadimoeljono ke Korea juga diisi dengan penandatanganan kerjasama dengan Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan transportasi Republik Korea Selatan (MOLIT), Yoo Il-ho, di Geongju, Korea Selatan, Senin lalu.
Kerjasama kedua belah pihak menyangkut masalah training SDM untuk fasilitas keamanan bagi engineer dan pengawas, membentuk perusahaan khusus di bidang inspeksi keamanan, dan kerjasama dalam bidang teknik penilaian seismik.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Basuki menegaskan tentang prioritas pemerintah Presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla, untuk terus menerus berupaya meningkatan taraf hidup masyarakat dan perekonomian Indonesia.
Salah satu penjabaran program tersebut, yakni lewat Kementerian PU-PR berupa penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Termasuk penyediaan kualitas dan kuantitas air bersih bagi kebutuhan dasar masyarakat, serta sarana transporatsi umum yang memadai.