Bisnis.com, TANGERANG— Pelemahan pasar semen nasional selama kuartal I/2015 tidak berlaku untuk penjualan di Provinsi Banten.
Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat sepanjang Januari - Maret 2015 total permintaan semen secara nasional turun 3,3%. Kendati demikian tetap ada wilayah yang tetap bertumbuh, seperti Banten.
Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso mengatakan selama tiga bulan pertama tahun ini kebutuhan semen di Banten meningkat 6,2% (year-on-year). Angka ini setara dengan volume 764.872 ton.
"Di Banten sebetulnya cukup bagus, pada Maret maupun [sejak Januari] sampai dengan Maretpenjualan positif," ucapnya kepada Bisnis, Selasa (14/4/2015).
Total kuartal pertama tahun lalu demand tercatat sebanyak 720.425 ton. Jumlah ini turun 11,7% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2013. Pada kuartal I/2014 konsumsi semen di Banten terbanyak kelima dari enam wilayah yang dipetakan di Pulau Jawa.
Khusus pada bulan lalu pertumbuhan permintaan tercatat hanya 0,3% terhadap bulan yang sama pada 2014. Dengan kata lain, imbuh Widodo, pada penghujung kuartal pertama tahun ini demand semen di Banten mencapai 262.335 ton.
Dibandingkan dengan konsumsi semen di Banten pada Maret 2014 agaknya realisasi tahun ini tak bergerak banyak. ASI mencatat permintaan pada bulan ketiga tahun lalu 261.645 ton, inipun cuma naik 0,2% terhadap Maret 2013.