Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penurunan Harga Gabah: Bulog Minta Data & Informasi

Badan Urusan Logistik (Bulog) memibta Kementerian Pertanian untuk memberikan data dan informasi jika ada komoditas pertanian yang harganya terus menurun, untuk mempercepat proses penyerapan.
Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Urusan Logistik (Bulog) memibta Kementerian Pertanian untuk memberikan data dan informasi jika ada komoditas pertanian yang harganya terus menurun, untuk mempercepat proses penyerapan.
 
Direktur Pelayanan Publik Bulog Lely Pelitasari menyampaikan hingga kini serapan Bulog terhadap beras dan gabah terbilang lambat karena harga komoditas masih di atas HPP dan tim Bulog tidak meneukan fakta penurunan harga komoditas.
 
"Memang ada gabah yang ya g berada di bawah HPP, tapi itu juga yang standarnya di bawah yang ditentukan oleh inpres. Kalo standarnya rendah, Bulog juga sulit mebyerap karena itu harus dikeringkan dulu," kata Lely di Jakarta, Senin (13/4/2015).
 
Dia mengatakan saat ini Bulog pun memang tengah mencari komoditas, dan meminta Kemtan segera memberikan data dan informasi terkini jika ada oenurunan harga gabah.
 
Adapun, sepanjang tahun ini Bulog menargetkan serapan 2,75 juta ton beras dan gabah.
 
Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebelumnya menyampaikan harapannya agar Bulog dapat mempercepat penyerapan gabah dan jagung, untuk dapat mengekang kemerosotan harga komoditas tersebut.
 
Kita dengar penurunan harga memang karena faktor demand-nya (permintaan). Tapi tentang pernurunan harga ini nanti akan kita bahas dengan Bulog dan Kementerian BUMN, kata Amran saat ditemui di kantornya di Jakarta, Senin.
 
Amran menyampaikan saat ini petani-petani jagung terus mengeluhkan penurunan harga, sehingga produk hukum untuk mengatur harga pokok petani (HPP) harus segera diterbitkan.
 
Pada saat yang sama, harga gabah pun terus merosot ke level kisaran Rp3.300 per kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper