Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program Sejuta Rumah: Pemda Perlu Menata Permukiman

Pemerintah Daerah perlu menata konsep permukiman di wilayahnya masing-masing untuk menyukseskan program sejuta rumah. nn
Pemerintah Daerah perlu menata konsep permukiman di wilayahnya masing-masing untuk menyukseskan program sejuta rumah./JIBI
Pemerintah Daerah perlu menata konsep permukiman di wilayahnya masing-masing untuk menyukseskan program sejuta rumah./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Daerah perlu menata konsep permukiman di wilayahnya masing-masing untuk menyukseskan program sejuta rumah. 

 

Ketua Pelaksana Program Pencanangan Sejuta Rumah untuk Rakyat Heroe Soelistiawan berpendapat persoalan kebutuhan papan memang harus terjawab dengan penataan dan kelengkapan sebuah hunian yang bersinergi dengan pengembangan kawasan permukiman.

Dari sisi hunian MBR kalau tidak ada keberpihakan dari pemerintah, malah akan menjadi kawasan kumuh,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (13/4/2015).

 

Heroe yang juga menjabat sebagai Direktur Bpertarum-PNS ini menyampaikan program sejuta rumah adalah suatu komitmen dan gerakan dari pemerintah pusat untuk menstimulus permasalahan papan dari sisi suplai dan demand (permintaan) dapat terwujud

Gerakan ini perlu dilakukan secara masal dan melibatkan para stakeholder , seperti pemerintah daerah, pengembang, perbankan, dan sebagainya.

 

Dalam gerakan satu juta rumah, lanjut Heroe, pemerintah pusat mendata kebutuhan hunian di masing-masing daerah, sekaligus meminta kesanggupan Pemda untuk berkontribusi. 

 

Ada Pemda yang menyediakan lahan, menggratiskan atau menurunkan biaya perizinan, dan  ada pula yang memberi bantuan langsung untuk rumah PNS,” ujarnya

 

Kemudian, sambungnya, pembangunan hunian harus mengacu pada konsep RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) daerah, agar kantong-kantong rumah yang dibuat memiliki akses yang mudah ke sarana pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

 

“Lokasi perumahan jangan sampai jauh dari sekolah, rumah sakit, tempat usaha, dan sentra-sentra fasilitas lainnya.”

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper