Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungi KEK Mandalika, Jokowi Suntik Rp1,8 Triliun

Pemerintah berjanji akan menyuntik dana tambahan Rp1,8 triliun untuk pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata di Mandalika, Kuta Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Pemerintah berjanji menyuntik dana tambahan Rp1,8 triliun untuk KEK Mandalika/ilustrasi
Pemerintah berjanji menyuntik dana tambahan Rp1,8 triliun untuk KEK Mandalika/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berjanji akan menyuntik dana tambahan Rp1,8 triliun untuk pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata di Mandalika, Kuta Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Presiden Joko Widodo mengatakan, sebenarnya pemerintah sudah memberikan dana Rp250 miliar Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengelola KEK Mandalika. Jokowi ingin pembangunan lebih cepat.

"Kita suntik tahun ini Rp250 miliar, tahun depan Rp1,8 triliun. Bulan Agustus nanti ada groundbreaking hotel, berarti sudah mulai bergerak," katanya dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Jumat (10/4/2015).

Kawasan Mandalika merupakan proyek mangkrak pemerintah sejak pembebasan lahan dimulai 1987. Sayangnya beberapa kali pemerintahan di negeri ini tidak memberikan progres kemajuan yang berarti.

Presiden menilai industri pariwisata adalah masa depan Indonesia sehingga harus dikembangkan infrastruktur dasarnnya. Infrastruktur yang memadai adalah salah satu pertimbangan investor bersedia masuk kawasan itu.

Pemerintah menghitung setelah infrastruktur dasar selesai, dibutuhkan infrastruktur pendukung kawasan pariwisata itu dengan investasi mencapai Rp36 triliun.

“Ya memang Indonesia Timur ke sana memang klaster terbesarnya untuk pariwisata. Bali beda dengan Lombok, kawasan beda potensi juga beda,” ujar Jokowi.

Presiden menambahkan, pengembangan kawasan wisata Mandalika itu bisa menyerap 8.000 tenaga kerja langsung dan bisa membawa banyak manfaat tidak langsung.

Soal investor yang akan menggarap proyek itu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa sudah ada yang mulai berminat, di antaranya dari Tiongkok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper