Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah optimistis ruas jalan tol Cikampek-Palimanan alias Cikapali dapat segera beroperasi pada Juni 2015 untuk mengantisipasi peningkatan arus lalu lintas menjelang Lebaran. Pasalnya, progres fisik jalan tol sepanjang 116,75 km ini telah mencapai 93%.
Dalam peninjauan ke lokasi proyek tol ini akhir pekan lalu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mendesak PT Lintas Marga Sedaya selaku investor untuk memastikan proyek tol ini dapat selesai sebelum Lebaran.
“Akhir Mei kita akan ke sini lagi untuk meninjau, mudah-mudahan saat itu sudah beres. Ini salah satu taruhan saya, Insya Allah dapat berfungsi sebelum Lebaran,” katanya, Sabtu (4/4/2015).
Mulai pekan ini, pemerintah akan melakukan uji kelaikan fungsi secara bertahap terhadap lima peket pekerjaan tol ini. Pengujian akan dimulai pada paket yang paling siap. Uji kelaikan fungsi mencakup pengujian terhadap tingkat kenyamanan dan keamanan berkendara.
Basuki berharap awal Juni mendatang proses uji kelaikan dapat selesai bersamaan dengan seluruh proses konstruksi.
“Juni mendatang saya harap sudah bisa dibuka untuk mendukung arus mudik. Kalau belum laik fungsi, investor tentu tidak bisa mengenakan tarif untuk sementara,” katanya.
Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya Hudaya Arryanto mengatakan saat ini progres fisik ruas tol ini sudah mencapai 93%. Dengan progres tersebut, diperkirakan dalam dua bulan ke depan progres fisik tol ini dapat mencapai 100%.
“Semua akan kita kejar untuk segera selesai, tidak saja untuk melayani masyarakat selama arus mudik, tetapi juga kualitasnya memenuhi syarat untuk dapat berfungsi secara komersial,” katanya.
Saat ini, dari total 99 jembatan di sepanjang tol ini, tinggal sembilan jembatan yang masih membutuhkan penanganan serius. Umumnya, jembatan yang tersisa tersebut bentangannya di atas 200 meter.
Menurutnya, seluruh konstruksi untuk fondasi badan jalan telah selesai, tinggal pemantapan bangunan atas. “Yang butuh penanganan serius totalnya tinggal 5 kilometer, sedangkan yang tinggal pelapisan pembetonan dan pengaspalan sekitar 15 hingga 20 kilometer lagi,” katanya.
Berdasarkan kontrak kerja antara pemerintah dan PT Lintas Marga Sedaya, tol ini semula direncanakan berfungsi efektif pada Agustus 2015 dengan masa konsesi 35 tahun. Namun, pemerintah meminta investor untuk mempercepat penyelesaian proyek tol ini agar dapat berfungsi efektif sebelum Lebaran.
Total investasi untuk ruas tol ini mencapai Rp12,5 triliun, sedangkan anggaran konstruksi Rp7,7 triliun. Dari total 116,5 km, sepanjang 62 km dari badan jalan menggunakan beton, sedangkan selebihnya menggunakan aspal.
“Penyerapan anggaran hingga saat ini kurang-lebih sebanding dengan progres fisik, sekitar 90%,” katanya.
Tol ini diperkirakan akan dilalui kendaraan sebanyak 25.000 kendaraan per hari, tetapi akan meningkat tajam hingga 80.000 kendaraan per hari selama Lebaran. Tol ini diperkirakan dapat menguarangi kepadatan di jalur pantura sebesar 40% hingga 60%.
“Untuk tarif, rencananya Rp750 per kilometer, tapi nanti akan dievaluasi lagi dengan kementerian [PUPR] seletelah pengujian nanti,” katanya.
Tol Cikampek-Palimanan terbagi dalam enam seksi, yakni seksi I Cikopo-Kalijati (29,12 km), seksi II Kalijati Subang (9,56 km), seksi III Subang-Cikedung (31,37 km), seksi IV Cikedung-Kertajati (17,66 km), seksi V Kertajati-Sumberjaya (14,51 km), dan seksi VI Sumberjaya-Palimanan (14,53 km).