Bisnis.com,SEMARANG -- Kementerian Koperasi dan UKM menginginkan penyaluran modal bagi pelaku UMKM dalam program Kredit Usaha Produktif (KUP) yang sudah berjalan di Kabupaten Kudus bisa ditiru di wilayah lain di Indonesia.
Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Chairul Jamhari mengatakan pelaksanaan program KUP yang digagas Presiden Joko Widodo untuk kali pertama dilaksanakan di Kabupaten Kudus Jawa Tengah.
"Banyak UMKM yang sebenarnya visibel tapi tidak bankable. Dengan adanya program KUP akan sangat membantu pelaku usaha dengan modal kecil. Ke depan, semua daerah harus meniru program itu," ujarnya dalam Seminar Nasional Peran Kredit Usaha Produktif Dalam Memperbesar Tumbuh Kembang UMKM di Bank Jateng, Kamis (2/4/2015).
Menurutnya, semakin banyak pelaku UKM mendapatkan akses permodalan atau pembiyaan diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi.
"Untuk menghadapi implementasi Masyarakat Ekonomi Asean, salah satunya pelaku UKM harus bisa meningkatkan kapasitas produksi," papar Chairul.
Bupati Kudus Musthofa mengatakan warganya yang mendapatkan KUP merupakan pelaku UKM yang memiliki usaha produktif dengan omzet terendah sekitar Rp5 juta.
"Mereka yang mendapatkan pinjaman kredit ini tanpa agunan. Namun kami memaksimalkan tim pendamping wirausaha untuk mengecek transaksi harian hingga bulanan," katanya.