Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof A. Chaniago mengatakan prioritas pembangunan Kalimantan Tengah adalah mempercepat pembangunan infrastruktur listrik agar mampu mengoptimalkan potensi batu bara yang melimpah, dan menghidupkan hilirisasi industri di provinsi itu.
Menurut Andrinof, pembangunan pembangkit listrik dan optimalisasi penggunaannya untuk industri menjadi prioritas dibanding rencana pembangunan sarana prasarana fisik seperti jalur rel kereta api.
"Bappenas mendukung 200%-300%, jika Kalteng memprioritaskan surplus listrik. Tidak boleh defisit lagi," kata dia dalam Musrenbang Kalimantan Tengah, di Palangkaraya, Senin (30/3/2015).
Dalam pemaparan Andrinof tersebut, turut hadir Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang, dan sejumlah pejabat tinggi daerah di Kalimantan Tengah.
Andrinof mengatakan pembangkit listrik diutamakan karena menjadi penopang untuk membangun kawasan industri, pengembangan parawisata, fasilitator teknologi industri dan juga memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga untuk masyarakat Kalteng.
"Jadi bangun dulu technopark, kawasan industri, Kawasan Ekonomi Khusus pelabuhan, setelah itu baru dibangun fisik seperti rel kereta api," ujarnya. Andrinof mengatakan hal itu merupakan terjemahan dari konsep kemandirian dan ketahanan ekonomi yang diusung sendiri oleh Provinsi Kalteng.
Dia juga menekankan bahwa penggunaan potensi alam di Kalteng harus diutamakan untuk kebutuhan masyarakat lokal dan pengembangan ekonomi daerah setempat.
Dia mencibir jika terdapat rencana pembangunan di Kalteng yang bertujuan untuk terus meningkatkan eskpor batu bara, karena defisit listrik yang terjadi saat ini disebabkan kurang optimalnya pemanfaatan batu bara untuk diolah menjadi sumber listrik.
"Jangan sampai potensi daerah tidak dimanfaatkan oleh pemerintah setempatnya, malah dialirkan ke luar negeri, dan luar negerilah yang memanfaatkan potensi daerah itu," kata dia.
Dia juga mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo pada Minggu malam kemarin, setelah kunjungan Presiden dari Jepang, China, Malaysia, Singapura, yang menyebutkan ekspor bahan mentah harus diganti dengan ekspor barang bernilai tambah.
"Ini juga pesan Pak Presiden Jokowi, untuk membangun pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ucapnya.
Jika potensi sumber alam Kalteng dapat dioptimalkan, menurut Andrinof, pertumbuhan ekonomi provinsi tersebut dapat mencapai 8%-9%, melebihi pencapaian saat ini di kisaran 6%.
Implementasi salah Sebagai gambaran, Kalteng merupakan provinsi terluas di Pulau Kalimantan dengan potensi sumber daya seperti logam mulia, logam dasar, mineral industri dan produksi batu bara yang melimpah. Sumber daya batu bara di Kalteng sebanyak 1,05 miliar ton sumber daya tereka dan 40 juta ton cadangan terbukti.
Menurut Andrinof, terjadi implementasi yang salah dalam memanfaatkan potensi batu bara di Kalteng, dan juga secara umum di Indonesia. "Potensi produksi batu bara di Kalteng seharusnya menjadikan provinsi tersebut surplus listrik dan dapat mdistribusikan listrik hingga ke Jawa," ujar dia.
Andrinof mengatakan pembangunan pembangkit listrik harus dimulai pada 2015. Dia menargetkan pembangkit listrik dengan kapasitas 1000 MW harus dibangun tahun ini.
Dia memperkirakan jika pembangkit listrik 1000 MW dapat dibangun 2015 ini, maka dalam 3,5 tahun ke depan, atau 2018, Kalteng sudah dapat memiliki kawasan industri.
Sebelumnya, Gubernur Kalteng Agustin Teras Nanang, dalam pidatonya, menyebutkan agenda pembangunan penting di Kalteng dalam waktu dekat adalah peresmian pembangunan sejumlah jalur kereta api di provinsi tersebut.
"Khusus untuk jalur kereta api sepanjang 462 kilometer direncanakan groundbreaking pada awal Juni 2015," ujar Agustin.[]